JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Isu ijazah palsu Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi gunjingan publik. Bahkan, perwakilan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi kediaman rumah Jokowi untuk melihat ijazah asli.
Terbaru, dalam YouTube Mosato Doc, menyertakan alumni Universitas Gajah Mada (UGM) bernama dr. ing. Ignatius Iryanto Djou sebagai narasumber.
Sontak, narasumber selaku alumni UGM itu sukses mendapatkan atensi netizen, lantaran dapat dengan mudah membuktikan ijazahnya.
Dalam cuplikan unggahan video akun X @RomitsuT, Dr. Ing.Iryanto, meninta agar pihak kampus terlibat dalam polemik ini.
“Publik sekarang sudah terlanjur mencurigai bahwa Jokowi itu bukan alumnus dan bahwa ijazahnya itu palsu. Nah ini UGM sebaiknya tampil, tegas, menunjukkan mana fakta yang benar,” kata Dr. Ing. Iryanto.
BACA JUGA:
Isu Ijazah Palsu Jokowi, Pakar: Mau Tidak Mau, Jalan Pembuktian Hanya Pengadilan
Tudingan Ijazah Palsu Jokowi Dibawa ke Jalur Hukum, Amien Rais Justru Mendukung
Ia mengklaim sebagai alumni UGM pada tahun 1980-an, tahun yang sama dengan Jokowi. Hanya saja, tahun lulus yang berbeda.
“Saya alumni UGM tahun 1980 saya masuk, iya (sama seperti Jokowi). Kelihatannya memang (satu angkatan) kalau dilihat dari keterangannya beliau mau tahun 80, berarti kami memang satu angkatan. Jadi karena waktu itu masa kuliahnya tidak mungkin cepat 4 tahun atau 3,5 tahun, jadi kemungkinan yang paling cepat wisudanya setelah 5 tahun, ya tahun 85 mestinya wisudanya. Saya dengar Pak Jokowi wisuda tahun 85, saya sendiri wisuda tahun 86,” papar dr. Ing. Iryanto.
Meski berbeda kelulusan, tetapi ia meyakini format ijazah dirinya dengan Jokowi memiliki kesamaan. Dalam podcast tersebut, ia juga membawa ijazah miliknya.
“Jadi (tahun) 85 dan 86 itu mestinya format ijazahnya sama.Ini ijazah saya, ini nomor seri. Nomor seri ini ada kode fakultas, ada nomor induk di fakultas, ada singkatan dari fakultas, dan ada tahun lulus. Soal font, saya yakin mestinya sama. Nama ini memang ditulis tangan. Jadi kalau ijazah asli yang keluar di tahun-tahun ini, pasti namanya ditulis tangan. Nomor induk di fakultas juga ditulis tangan. Lalu ada tanda tangan dekan, ada tanda tangan rektor. Rektornya pasti sama (dengan Jokowi),” jelasnya.
Ia mengatakan, setiap mahasiswa UGM yang ingin mengikuti wisuda dalam tahun itu, diwajibkan mendapatkan surat khusus, yaitu surat keterangan bebas pinjaman dari perpustakaan.
(Saepul)