JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil Yusuf menyatakan, mendukung penulisan sejarah ulang oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dengan nada tone positif.
Ia meyakini, inisiasi Fadli Zon itu telah dipertimbangkan dengan matang, jika terwujud akan melibatkan pakar dan pihak lainnya untuk berkontribusi.
“Kami dukung penulisan sejarah setiap bangsa, yang memang sering, biasa untuk di-update, disempurnakan,” tutur Muzzammil dalam Konferensi Pers Puncak Acara Penyembelihan Kurban PKS 1446 H di Jakarta, dikutip Minggu (08/06/2025).
Akan tetapi, Muzzammil menegaskan dukungan tersebut diberikan selama objektivitas dalam penulisan ulang sejarah tetap diutamakan, dengan melibatkan semua pihak.
Dengan begitu, ia mengharapkan penulisan sejarah dari waktu ke waktu tetap berlandas pada objektivitas dan proporsional, termasuk seluruh aspek, semua daerah, tokoh, dan faktual.
“Saya kira Pak Fadli Zon akan memperhatikan itu,” ucapnya.
BACA JUGA:
Menyoal Penulisan Ulang Sejarah, PDIP: Pemerintah Jangan Menutup Fakta!
Diberitakan sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon memastikan anggaran sebesar Rp 9 miliar untuk proyek penulisan ulang sejarah Indonesia telah disetujui dan dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Proyek ini pun kini tengah berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
“Sudah ada anggarannya dari APB
N. Itu sudah beres, bahkan sudah saya sampaikan saat rapat dengan DPR tujuh bulan lalu,” ujar Fadli Zon, Minggu (1/6/2025).
“Kalau tidak ada anggarannya, bagaimana proses penulisan ulang sejarah bisa dimulai?” tambahnya.
Proses pembaruan buku sejarah Indonesia ini melibatkan tim besar yang terdiri dari 113 penulis, 20 editor per jilid, dan tiga editor umum.
Para kontributor berasal dari berbagai disiplin ilmu, termasuk sejarah, arkeologi, geografi, dan humaniora, serta mencakup akademisi dari seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua.
Fadli mengungkapkan, uji publik atas draf awal buku sejarah baru ini direncanakan berlangsung pada Juli 2025.
“Sejauh ini, target kita memang di bulan Juli akan dilakukan uji publik,” ucapnya.
Penulisan ulang sejarah Indonesia ini mengusung pendekatan Indonesia sentris, dengan cakupan materi yang luas, mulai dari periode awal peradaban, era penjajahan, perjuangan kemerdekaan, era reformasi, hingga perkembangan demokrasi melalui pemilu.
Menurut Fadli Zon, pembaruan buku sejarah ini menjadi bagian penting dalam membangun kesadaran sejarah generasi muda agar lebih memahami dan menghargai perjalanan bangsanya secara objektif dan menyeluruh.
(Saepul)