BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan PT Pindad saat ini menyiapkan produksi MV3 (Maung Vehicle Generasi Ke-3) untuk kendaraan dinas menteri dan jajaran pejabat.
PT Pindad saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah sebelum memproduksi Maung generasi ketiga itu.
“Sesuai arahan Bapak Presiden RI (Prabowo Subianto), kami sedang mempersiapkan MV3 Garuda untuk kendaraan dinas atau operasional para menteri beserta jajaran,” kata Abraham, pada Sabtu (9/11/2024).
MV3 Garuda merupakan jenis Maung yang diperuntukkan sebagai kendaraan operasional (ranops). Pindad sejauh ini telah memproduksi MV3 Garuda Limousine yang telah digunakan sebagai mobil kepresidenan.
Abraham mengatakan, produksi kendaraan Maung tidak terlepas dari peran dan dukungan Presiden Prabowo Subianto. Sejak menjabat sebagai menteri pertahanan RI, Prabowo selalu menyampaikan ide inovasi kendaraan taktis dan kendaraan operasional.
“Komunikasi aktif Bapak Prabowo dengan PT Pindad selama ini telah menghasilkan Maung MV1 yang terus dikembangkan hingga generasi ketiga. Hal ini berbuah kesuksesan, bahkan sampai digunakan menjadi kendaraan kepresidenan MV3 Garuda Limousine,” kata Abraham.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigit P. Santosa menjelaskan proses panjang yang dilalui Pindad hingga memproduksi MV3. Pindad tengah berupaya membangun ekosistem industri yang lengkap untuk industri otomotif nasional.
Pasalnya, belum ada pabrikan di Indonesia yang melakukan tahapan pengembangan hingga produksi dalam siklus lengkap (full cycle vehicle development) di dalam negeri. Tahapan-tahapan itu mencakup desain, pengembangan produk, validasi, sertifikasi, dan produksi massal.
Sigit mengatakan Pindad mengerjakan seluruh proses tersebut untuk Maung mulai dari desain, pengembangan produk, manufaktur, perakitan, tahapan uji dan evaluasinya.
BACA JUGA: Maung Garuda Pindad Diborong Kemenhan, Pindad Sumringah
Pengembangan kemampuan rekayasa dan produksi massal tidak hanya dibangun di PT Pindad, tetapi juga ekosistem supplier yang jumlahnya ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia.
Dia mengatakan, PT Pindad juga memprioritaskan komponen lokal dalam pengembangan Maung.
“Untuk komponen yang belum tersedia di dalam negeri seperti mesin, transmisi, dan lain-lain, kami bekerja sama dengan mitra strategis global, yang dalam dunia industri otomotif merupakan hal biasa,” kata dia.
(Kaje/Usk)