BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Manchester United harus menelan pil pahit usai dikalahkan Bournemouth dengan skor telak 0-3 pada laga pekan ke-17 Premier League 2024/25 di Old Trafford, Minggu (22/12/2024) malam WIB.
Kekalahan ini semakin memperburuk posisi United, yang kini terdampar di peringkat ke-13 klasemen sementara dengan koleksi 22 poin.
Gol kemenangan Bournemouth masing-masing dicetak oleh Dean Huijsen pada menit ke-29, penalti Justin Kluivert di menit ke-61, dan Antoine Semenyo hanya dua menit berselang.
Kekalahan ini menjadi sorotan besar, terutama bagi Ruben Amorim, manajer Manchester United, yang mengaku kecewa dengan hasil tersebut.
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Amorim mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil yang tidak mencerminkan jalannya laga. Sang manajer menilai United sebenarnya mampu mendominasi permainan dan menciptakan banyak peluang, namun gagal memanfaatkan momentum tersebut.
“Semua orang menyaksikan pertandingan ini. Anda tidak bisa berbicara tentang keadilan dalam sepak bola karena mereka mencetak gol, sementara kami tidak. Namun, kami tidak memberikan banyak peluang, kecuali dari situasi bola mati, dan kami bahkan sangat dekat untuk mencetak gol,” ujar Amorim dikutip dari laman resmi klub, Senin (23/12/2024).
Amorim juga menyoroti masalah kecemasan yang melanda timnya, terutama saat bermain di kandang. Menurutnya, situasi sulit yang sedang dihadapi klub terasa di setiap pertandingan.
“Saya merasa semua orang, bukan hanya para pemain tetapi juga para penggemar, merasakan sedikit kecemasan. Ini adalah masa yang sangat sulit bagi klub kami, dan hal itu terasa di setiap pertandingan, terutama ketika bermain di kandang,” lanjutnya.
BACA JUGA: Liverpool Kokoh di Puncak Klasemen, Setelah Tekuk Hotspur 6-3
Kebobolan dua gol dalam waktu singkat, seperti yang terjadi saat melawan Tottenham beberapa pekan sebelumnya, juga menjadi perhatian Amorim. Ia mengakui hal itu membuat timnya sulit untuk bangkit.
“Dua gol, seperti yang terjadi saat melawan Tottenham, datang dengan sangat cepat. Anda ingin merespons, tetapi sulit melakukannya ketika Anda kebobolan lagi, dan pada akhirnya kami harus berjuang hingga peluit akhir,” jelasnya.
Amorim tetap memuji usaha tim yang mampu menciptakan situasi berbahaya, namun menegaskan bahwa efektivitas lawanlah yang menjadi pembeda.
“Saya pikir kami menciptakan banyak situasi berbahaya yang memaksa lawan bekerja keras, tetapi mereka berhasil mencetak gol, dan itulah yang membuat perbedaan dalam pertandingan ini,” pungkas Amorim.
Kekalahan ini jelas menjadi peringatan bagi Manchester United yang kini semakin terpuruk di papan tengah klasemen.
Dengan jadwal yang semakin padat, Amorim dituntut segera menemukan solusi untuk mengangkat performa timnya.
(Budis)