BANDUNG,TM.ID: Usai meresmikan perubahan hari jadi, Persib Bandung diduga ingin melunturkan sejarah yang sudah dibangun para leluhur sepak bola di Kota Bandung.
Hal itu disampaikan langsung oleh salah seorang pengurus anggota 36 PS, Taufik Faturohman di Ikatan Pelajar Indonesia Geger Sunten (IPI GS).
Dalam forum Konsolidasi Asosiasi Kota Bandung bersama Tokoh dan 36 Perkumpulan Sepak Bola yang digelar di Gedung Asprov PSSI Jawa Barat, Minggu (24/12) kemarin, Taufik menilai Teddy tampak kebingungan saat menjawab sejumlah pertanyaan.
BACA JUGA: 36 PS Minta Hari Jadi Persib Tanggal 5 Januari 1919 Ditangguhkan
Kata Taufik, pertanyaan yang dilontarkan oleh para peserta tak mampu dijawab sepenuhnya oleh Teddy. Bahkan ada beberapa jawaban yang dirasa tak sesuai konteks, salah satunya soal sepak bola Bandung yang diisi orang Belanda dan pribumi.
“Tadi oleh kita terdengar Pak Teddy agak kebingungan kenapa Persib tahun 33 berdiri, sedangkan Persib ikut membidangi lahirnya PSSI tahun 30. Kan yang berangkat ke Solo itu bukan Persib, bukan Persija, bukan Surabaya. Itu masih nama-nama ke Belanda. Dan baru tahun 33 berdiri. Itu sudah terpatahkan,” kata Taufik, Senin (25/12/2023).
“Jadi jangan membangunkan maung yang tidur. Yang namanya Pak Otto Iskandar (Dinata) itu pejuang, itu Ketua Umum Persib yang ketiga. Kalau ada miss, tenang hari jadi Persib meren Pa Otto juga protes. Masa kita tidak percaya ke mereka,” kata dia menambahkan.
Alasan Persib untuk mengubah hari jadi juga terkesan tak masuk akal. Pasalnya pengakuan Persib soal keresahan masyarakat tak selaras dengan di lapangan. Bahkan selama Taufik berada dalam kepengurusan Persib, tak ada satupun pihak yang mempertanyakan akan tanggal lahir Persib.
“Saya belasan tahun di Persib, tiap mengadakan ulang tahun tidak ada yang protes, berbeda seperti yang Pak Teddy katakan banyak yang protes. Dan itu belum pernah, sok siapa yang ada menghadap ke saya. Saya punya data,” tambah Taufik.
Taufik juga menyentil PT PBB karena hari jadi di tanggal 5 Januari 1919 itu merupakan hari jadi BIVB yaitu tim sepak bola Bandung yang dihuni pesepakbola asal Belanda. Seharusnya, peresmian hari jadi 5 Januari 1919 itu milik BIVB yang dinyatakan sudah bubar karena kalah pamor dari kompetisi sepak bola milik pribumi.
BACA JUGA: Eks Bek Persib Ini Dikira Orang Korea, Shayne Pattynama Dikartu Kuning
“Jadi kalau misalnya tetap dilaksanakan peresmian perubahan nama, silakan saja tapi jangan Persib. Udh aja BIVB, karena Persib dengan BIVB 1919 itu tidak nyambung. BIVB 1919 itu bubar tidak puguh ceritanya,” jelasnya.
“Jadi tolonglah kita hargai leluhur kita sesepuh kita. Yang namanya nama itu menang ngabubur berem ngabubur bodas. Walaupun sama profesional saya tidak percaya, penelitian gimana yang bayar,” katanya.
(RF/Masnur)