BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Manajer Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Herry Alamsyah memastikan pihaknya tengah melakukan investigasi terkait dugaan kasus intimidasi yang dilakukan ofisial dan pemain Persib kepada Bobotoh. Herry Alamsyah mengungkapkan proses investigasi itu masih terus berjalan.
Herry menjelaskan, hal tersebut memerlukan waktu dalam beberapa hari ke depan. Ia juga memastikan proses investigasi ini akan dilakukan secara transparan agar semua pihak bisa secara bersama-sama mengawal kasus tersebut.
Ia juga menegaskan, Persib tak segan-segan mengambil tindakan tegas apabila nantinya pihak internal tim melakukan pelanggaran. Sebab, Persib juga sangat mengecam segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan yang terjadi di lingkungan sepakbola.
“Atas kejadian kemarin hari Kamis pasca pertandingan Persib vs Port FC, kami sedang melakukan investigasi internal secara intensif dan belum lengkap, nanti hasilnya akan kami umumkan. Dan apabila ada dari internal kami yang bersalah, kami akan tindak tegas,” buka Herry kepada awak media.
Disinggung soal somasi yang disampaikan Bobotoh yang meminta waktu selama 1 x 24 jam, Herry merasa hal itu terlalu terburu-buru. Sebab, hasil investigasi yang terburu-buru dikhawatirkan melahirkan hasil yang tidak akurat, sehingga itu bisa menjadi masalah baru di kemudian hari.
Ia juga meminta Bobotoh bersabar untuk menunggu hasil investigasi yang dilakukan internal Persib. Herry memastikan, hasil investigasi ini paling lambat bisa disampaikan kepada publik setelah pertandingan kontra Persija Jakarta.
“Investigasi dan minta buru-buru ya. Tapi gak bisa buru-buru ya karena kita juga harus lengkap datanya tapi akan kami umumkan. Cuma bobotoh tidak sabar,” ujarnya.
BACA JUGA: Ribuan Bobotoh Gelar Aksi Solidaritas di Depan Markas Persib Bandung
Ia pun menerangkan, ada beberapa tahapan investigasi yang perlu dilakukan Persib. Salah satunya mengumpulkan informasi dan data sebanyak mungkin. Persib juga dalam hal ini akan transparan agar semua pihak bisa memantaunya secara bersama-sama.
“Kami kan perlu mengolah data-datanya agar tidak salah. Kami juga belum lengkap datanya. Setelah itu akan kami umumkan secara terang benderang, tidak ada yang kami tutup tutupi.” tutup Herry.
(RF/Usk)