BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Sedunia, memiliki perjalanan hidup yang inspiratif.
Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Argentina pada 1936, ia memulai perjalanan spiritualnya dengan bergabung dengan Ordo Jesuit pada tahun 1958.
Setelah ditahbiskan sebagai Imam pada 1969, Jorge Bergoglio mendedikasikan dirinya untuk dunia pendidikan dan pelayanan gereja.
Ia menjabat berbagai posisi penting, termasuk Rektor Colegio Maximo, Provinsial Yesuit di Argentina, Rektor Colegio de San Jose, dan Uskup Agung Buenos Aires.
Pada tahun 2001, Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya menjadi Kardinal dengan gelar San Roberto Bellarmino.
Sebagai Kardinal, ia terkenal sebagai tokoh yang berpandangan konservatif namun memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ia menentang aborsi dan homoseksualitas, namun tetap menghargai kaum homoseksual sebagai individu.
Menjadi Paus Fransiskus
Setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI pada 2013, Kardinal Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai pemimpin baru Gereja Katolik Sedunia.
Ia memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Asisi, yang dikenal karena semangat pengabdian kepada sesama, solidaritas kepada kaum miskin, dan kesederhanaan.
Gaya Hidup Sederhana dan Kepedulian terhadap Kaum Miskin
Paus Fransiskus terkenal dengan gaya hidupnya yang sederhana. Ia memilih tinggal di apartemen kecil dan menolak menggunakan sopir serta limusin. Ia juga terkenal karena kepeduliannya terhadap kaum miskin dan tertindas.
Penghargaan dan Pengaruh Global
Paus Fransiskus telah menerima berbagai penghargaan bergengsi, termasuk “Person of the Year 2013” dari Majalah Time, “Charlemagne 2016” atas upayanya dalam mempromosikan perdamaian global, dan “Persaudaraan Manusia” dari Uni Emirat Arab.
Ia telah melakukan perjalanan pastoral ke berbagai negara, termasuk Korea Selatan, Brazil, Filipina, Sri Lanka, Amerika Serikat, Kuba, dan Indonesia.
Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus ke Asia tahun 2024, selain ke Singapura, Timor Leste, Vietnam dan Papua Niugini, Indonesia merupakan negara pertama yang akan dikunjungi Paus Fransiskus, yaitu pada 3-6 September 2024.
BACA JUGA : 270 Personel Amankan Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia
Pesan Perdamaian dan Solidaritas
Paus Fransiskus selalu menekankan pesan perdamaian, persaudaraan, dan solidaritas. Ia menyerukan dialog antaragama dan budaya, serta mendorong umat Katolik untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kaum miskin.
Paus telah meninggalkan warisan yang besar bagi Gereja Katolik Sedunia. Ia telah mengubah wajah Vatikan dengan gaya kepemimpinannya yang sederhana, humanis, dan penuh kasih.
Ia juga telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia dengan pesan-pesan perdamaian dan kepeduliannya terhadap sesama.
(Hafidah Rismayanti/Aak)