Peringati Hari Batik Nasional, Ini 5 Motif Batik Paling Populer!

Penulis: Anisa

Hari Batik Nasional
(blibli)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober sebagai bentuk kebanggaan sekaligus penghargaan terhadap warisan budaya yang dimiliki Indonesia. Sebagai hasil karya seni warisan Nusantara, batik telah menjadi simbol budaya bangsa yang terkenal di seluruh dunia.

Hari Batik Nasional ditetapkan setelah adanya pengakuan batik sebagai warisan budaya takbenda oleh UNESCO pada sidang ke-4 Komite Antar Pemerintah pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi.

Batik pertama kali diperkenalkan ke dunia internasional oleh Presiden Soeharto pada saat menghadiri konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kemudian oleh Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ditetapkanlah tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 yang resmi dikeluarkan pada 17 November 2009.

Sejarah Singkat

Kapan pertama kali batik dibuat tidak ada yang tahu pasti, namun sejarah batik di Indonesia erat kaitannya dengan perkembangan kerajaan Majapahit serta penyebaran ajaran Islam di Jawa. Pada awalnya, batik hanya digunakan di dalam keraton sebagai pakaian para raja dan keluarganya.

Namun, seiring perkembangan zaman, batik mulai diproduksi oleh masyarakat umum dan menjadi populer di kalangan masyarakat luas. Batik tradisional menggunakan bahan pewarna alami yang terbuat dari tumbuhan seperti pohon mengkudu, soga, soda abu, serta lumpur.

Proses pembuatan batik yang rumit dan penuh dengan makna filosofis menjadikan setiap motif batik memiliki nilai seni dan cerita yang khas.

Motif Batik Paling Populer

Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas motif batik masing-masing. Berikut ini adalah beberapa motif batik paling populer dari berbagai daerah di Indonesia:

1. Batik Tujuh Rupa (Pekalongan)

Batik Tujuh Rupa adalah batik khas dari Pekalongan yang terkenal dengan motif-motif alamnya. Motif ini biasanya terdiri dari tujuh unsur alam seperti tumbuhan, burung, bunga, dan ikan.

Warna-warna pada batik ini cenderung cerah, mencerminkan semangat dinamis dan keterbukaan masyarakat Pekalongan yang multikultural.

2. Batik Gentongan (Madura)

Batik Gentongan berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Nama “Gentongan” diambil dari kata “gentong,” yaitu wadah tanah liat besar yang digunakan dalam proses pewarnaan batik ini. Proses pewarnaannya menggunakan teknik rendam, di mana kain direndam berulang kali di dalam gentong yang berisi larutan pewarna alami.

Warna-warna dalam batik Gentongan cenderung cerah seperti merah, ungu, hijau, dan biru, mencerminkan karakter masyarakat Madura yang tegas.

3. Batik Kraton (Yogyakarta)

Batik Kraton adalah salah satu batik yang paling sarat akan makna filosofis. Motif-motifnya mencerminkan nilai-nilai luhur dan simbol-simbol kerajaan.

Batik ini awalnya hanya untuk kalangan bangsawan dan keluarga kerajaan. Contoh motifnya seperti “Parang” yang melambangkan kekuatan dan keteguhan, serta “Sido Asih” yang melambangkan harapan akan kehidupan yang harmonis.

4. Batik Sogan (Solo)

Batik Sogan berasal dari Solo dan memiliki kemiripan dengan Batik Kraton Yogyakarta. Warnanya yang dominan coklat tua atau sogan menciptakan kesan elegan dan klasik.

Motif-motifnya banyak terinspirasi dari kehidupan istana, flora, serta motif parang. Batik ini sering ada dalam upacara adat Jawa sebagai simbol kebesaran dan kebijaksanaan.

BACA JUGA: Menguak Sejarah Hari Maritim dan Bahari Nasional

5. Batik Mega Mendung (Cirebon)

Batik Mega Mendung merupakan batik khas Cirebon yang terkenal dengan motif awannya. Motif ini terinspirasi dari budaya Cina dan melambangkan ketenangan, kesabaran, serta perlindungan.

Warna-warna yang digunakan pada batik ini biasanya adalah biru tua, merah, dan hitam, memberikan kesan kokoh namun tetap elegan.

 

(Kaje/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan

5

Respons Beckham Usai Laga Debutnya Bersama Timnas Indonesia Mendapat Apresiasi Tinggi 
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.