BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sekitar 3 ribu warga Palestina berbaris pada pawai memperingati “Nakba” atau “malapetaka” dengan menyerukan diakhirinya perang di Gaza, pada Selasa (14/5/2024) waktu setempat.
Peringatan Nakba merupakan peringatan hari dimana ketika ratusan ribu warga Palestina melarikan diri atau diusir selama perang tahun 1948 yang menyertai pembentukan Israel.
Banyak di antara mereka yang mengibarkan bendera Palestina dan mengenakan jilbab keffiyeh selama acara tahunan Return March, sebuah demonstrasi Palestina yang jarang terjadi di Israel ketika perang di Jalur Gaza berkecamuk.
Banyak yang memegang botol air, dan beberapa mendorong kereta bayi saat mereka berjalan di sepanjang jalan tanah di dekat kota Haifa.
Seseorang mengangkat setengah semangka, yang menjadi simbol Palestina setelah Israel melarang bendera tersebut karena warnanya merah, hijau dan hitam. Yang lain menyerukan agar warga Palestina dibebaskan dari pendudukan Israel.
“Ini adalah bagian dari pembebasan kami,” kata Fidaa Shehadeh, Koordinator Koalisi Perempuan Melawan Senjata dan mantan anggota Dewan Kota Lydd.
BACA JUGA: AS Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel saat Aksi Demo yang Menggila
“Ini bukan hanya tentang mengakhiri pendudukan tetapi juga tentang memberikan kesempatan kepada semua pengungsi untuk kembali ke tanah air mereka,” kata dia, melansir Reuters.
Sekitar 700.000 warga Palestina meninggalkan atau terpaksa meninggalkan rumah mereka selama perang tahun 1948.
Shehadeh mengatakan keluarganya terpaksa mengungsi dari desa pesisir Majdal Asqalan, beberapa di antaranya melarikan diri ke kota Lydd yang kemudian menjadi Israel dan yang lainnya ke Gaza. Dia menganggap dirinya sebagai pengungsi internal.
(Dist)