JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radih mengatakan, Pemerintah seharusnya tidak perlu menahan lebih lama lagi harga BBM non-subsidi.
“Serahkan saja keputusannya kepada Pertamina untuk menetapkan harga BBM non-subsidi sesuai degan harga keekonomian,” kata Fahmy kepada Teropongmedia.id, Selasa (2/7/2024).
Dengan demikian, kata Fahmy, Pemerintah tidak perlu membayar kompensasi kepada Pertamina pada saat harga BBM non-subsidi di tetapkan di bawah harga keekonomian. Namun, Pemerintah jangan menaikan harga BBM subsidi pada Juli 2024.
Alasannya, meskipun harga minyak dunia cenderung naik hingga mencapai US$ 80,72 per barell, namun rata-rata harga minyak dunia lebih rendah dari ICP (Indonesia Crude Price) yang ditetapkan dalam APBN.
“Inflasi masih terkendali, pada Mei 2024 mencapai 2,8% YOY (year on year). Hanya, kurs Rupiah terhadap US Dollar terus melemah hingga tembus Rp. 16.400 per US Dollar,” ucap Fahmy.
Berdasarkan indikator tersebut, Pemerintah tidak perlu menaikan harga BBM subsdi pada Juli 2024.
“Kalau harga BBM Subsidi dinaikan, sudah pasti akan memicu inflasi yang menyebabkan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok sehingga menurunkan daya beli rakyat. Di tengah pelemahan rupiah yang belanjut, melambungnya inflasi akan memperburuk perekonomian Indonesia,” ujarnya.
Bahkan berpotensi menyulut krisis ekonomi lantaran terjadinya pelemahan Rupiah terhadap US Dollar, dibarengi inflasi yang meroket.
Untuk mencegah potensi krisis ekonomi di Indonesia, Pemerintah sebaiknya menaikkan harga BBM non-subsidi sesuai harga keekonomian.
Namun, tidak ada urgensi bagi Pemerintah untuk menaikan harga BBM subsidi pada Juli 2024, bahkan Pemerintah harus tetap menahan harga BBM subsidi hingga Desember 2024.
BACA JUGA: Mengapa Sistem Keamanan Siber yang Komprehensif Penting untuk Bisnis Modern
“Kalau Pemerintahan Joko Widodo nekat menaikan harga BBM subsidi pada Juli 2024, tidak diragukan lagi kenaikan harga BBM suubsidi itu akan menjadi beban bagi Pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto,” bebernya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Erlangga Hartarto menjamin bahwa Pemerintah tidak akan menikan harga BBM Subsidi sampai Juni 2024.
Tidak hanya harga BBM subsidi, harga BBM non-subsidi juga ditahan sejak menjelang Pilpres 2024. Hingga akhir Juni 2024, Pemerintah belum memutuskan kenaikan harga BBM pada Juli 2024.
(Agus/Dist)