Perbandingan Baterai Nikel vs LFP, Mana yang Paling Kuat?

Penulis: Saepul

baterai nikel lfp
Ilustrasi (iStock)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Baterai nikel dan Lithium iron-phosphate (LFP)sempat menjadi perbincangan dalam sesi Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) keempat beberapa hari lalu.

Cawapres  nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyinggung Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) tentang bahan baku kendaraan listrik.

Perbandingan Baterai Nikel dan LFP

baterai LFP Gibran
Ilustrasi (iStock)

BACA JUGA: Jadi Perdebatan Gibran dan Cak Imin, Ini 3 Mobil Listrik yang Gunakan Baterai LFP

Lantas, mana yang menyimpan potensi terbaik untuk kendaraan listrik? Di Indonesia, potensi nikel sangatlah besar. Namun, tren mobil listrik saat ini memilih baterai LFP ketimbang nikel.

Produsen mobil listrik, seperti Tesla dan Ford Motor di Amerika Serikat, mulai beralih ke baterai LFP) Mereka melihat LFP sebagai solusi yang lebih ekonomis dibandingkan dengan paket listrik lainnya

Memuat Bloomberg, komponen utama dalam baterai lithium-ion yang menggerakkan kendaraan listrik adalah katoda. Katoda menentukan jumlah energi yang dapat ditampung dan kecepatan pengisian baterai.

Dimulai dari baterai LFP, memiliki keunggulan biaya produksi yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh ketersediaan bijih besi yang melimpah dan biaya ekstraksi yang lebih rendah dibandingkan dengan nikel dan kobalt. Bijih besi juga lebih aman karena tidak mudah terbakar.

Kelebihan lain dari jenis ini adalah keamanannya. Baterai jenis ini tidak mudah meledak dan dianggap lebih aman daripada baterai berbasis nikel. Bahkan jika baterai LFP bocor atau rusak, mereka tidak akan menggelembung atau mengeluarkan cairan berbahaya.

Namun, bijih besi memiliki keterbatasan dalam menyimpan energi dalam ruang yang sama dibandingkan dengan nikel. Oleh karena itu, baterai LFP perlu lebih besar dan lebih berat untuk mencapai jangkauan dan kinerja setara dengan baterai nikel.

Sedangkan baterai berbasis nikel memiliki kelemahan terkait temperatur. Penggunaan nikel dapat membuat mobil listrik lebih rentan terhadap risiko kebakaran. Selain itu, masa pakai baterai nikel lebih pendek, berkisar antara 1.000 hingga 1.500 siklus. Dalam penggunaan harian, baterai nikel hanya bertahan sekitar lima tahun.

Mana Pemenangnya?

Dalam memilih baterai untuk mobil listrik, produsen harus mempertimbangkan berbagai faktor. Baterai LFP menawarkan solusi hemat biaya dan keamanan, sementara baterai nikel memiliki keunggulan pada kapasitas energi.

 

(Saepul/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bakso Atomic
Kreatif dan Berani, Mahasiswa UAD Tawarkan Bakso Unik Berbasis Ilmu Fisika
Subaru mobil baru
Subaru Siap Luncurkan Mobil Baru di GIIAS 2025, Perdana SUV Hybrid?
Ganja di Aceh
Polisi Ungkap Ladang Ganja Seluas 25 Hektare di Aceh
BMW R1300R
BMW Rilis R1300R Roadster 2025, Adopsi Teknologi Suspensi Tercanggih!
IMG_20250624_131858
Borneo FC Resmi Datangkam Gelandang Asal Kolombia 
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja

3

Video Polri Pahlawan Masa Kini Dirujak Warganet, Dianggap Tak Sesuai Realita

4

Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini

5

Dorong Dunia Usaha Lebih Inklusif, BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Inclusive Job Center kepada 30 Perusahaan di Bandung Raya
Headline
BSU CAIR-1
BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja
rupiah melemah, emas melonjak harga emas antam
Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini
Gunung Ibu erupsi
Waspada! Gunung Ibu Kembali Erupsi Pagi Ini
Oklahoma City Thunder
Oklahoma City Thunder Raih Gelar Juara NBA 2025 Usai Kalahkan Indiana Pacers

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.