BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Kontroversi mengiringi kemenangan timnas Turki atas Austria di babak 16 besar Euro 2024 setelah bek tengah Turki, Merih Demiral, melakukan selebrasi gol yang menuai kecaman.
Gerakan yang dilakukan Demiral ini dipandang sebagai simbol dari kelompok ultra-nasionalis “Grey Wolves”, memicu teguran keras dari pihak Jerman dan penyelidikan dari UEFA.
Selebrasi Demiral, yang menirukan kepala serigala dengan jari-jarinya, terjadi setelah ia mencetak gol keduanya dalam pertandingan yang berakhir dengan kemenangan 2-1 untuk Turki.
“Grey Wolves” dikenal sebagai cabang pemuda ultra-nasionalis dari Partai Gerakan Nasionalis Turki (MHP), sekutu Partai AK yang berkuasa, pimpinan Presiden Tayyip Erdogan. Gerakan ini dianggap simbol dari ekstremisme sayap kanan.
Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser, mengecam tindakan Demiral melalui akun media sosialnya, menyatakan bahwa simbol ekstremis sayap kanan Turki tidak memiliki tempat di stadion Jerman.
“Menggunakan Kejuaraan Sepak Bola Eropa sebagai platform untuk rasisme sama sekali tidak dapat diterima,” tulis Faeser, dikutip Rabu (3/7/2024).
“Grey Wolves” memiliki sejarah panjang dalam kekerasan politik di Turki dan telah dilarang di beberapa negara Eropa, termasuk Prancis dan Austria. Simbol mereka juga berada di bawah pengawasan ketat di Jerman.
UEFA menyatakan akan menyelidiki “dugaan perilaku tidak pantas” yang dilakukan oleh Merih Demiral.
Penyelidikan ini merupakan bagian dari tindakan tegas UEFA terhadap pelanggaran selama turnamen berlangsung. Sebelumnya, pemain Albania, Mirlind Daku, dilarang bermain selama dua pertandingan setelah meneriakkan yel-yel yang menyinggung penggemar. UEFA juga sedang menyelidiki pemain Inggris, Jude Bellingham, atas tindakannya memegang selangkangan.
BACA JUGA: Melaju Kalahkan Austria 1-2 Turki Tantang Belanda di Perempat Final Euro 2024
Kementerian luar negeri Turki menyatakan ketidaksetujuannya terhadap penyelidikan UEFA, menyebutnya sebagai tindakan xenofobia.
“Kami mengutuk reaksi bermotif politik terhadap penggunaan simbol sejarah dan budaya, dengan cara yang tidak menyasar siapa pun, selama perayaan kegembiraan di acara olahraga,” kata kementerian tersebut.
Dalam tanggapan resmi, kementerian luar negeri Turki memanggil duta besar Jerman di Ankara untuk memberikan penjelasan terkait insiden ini. Mereka menegaskan bahwa perayaan Demiral tidak ditujukan untuk menyakiti atau mengancam siapa pun, melainkan sebagai bentuk ekspresi kebanggaan nasional.
(Budis)