TANGERANG,TM.id : PT Inoac Polytechno Indonesia menggelontorkan uang sebanyak Rp100 miliar untuk pembangunan pabrik baru di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Pembanguan pabrik tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasar di luar Jawa seperti Sulawesi, Medan hingga Makasar.
President Director PT Inoac Polytechno Indonesia yakni Fuziansyah Bachtar di Tangerang, Selasa, mengatakan pabrik di kawasan Cikupa Mas Tangerang merupakan pabrik ketiga yang didirikan setelah sebelumnya memiliki pabrik di Pasar Kemis Tangerang dan Karawang.
Namun untuk pabrik di Cikupa Mas, lanjut Bachtar, memiliki kapasitas produksi yang lebih besar dibandingkan dua pabrik sebelumnya. Pasalnya, pabrik tersebut dilengkapi dengan alat terbaru yang mampu memproduksi mencapai 3,500 ton per bulan.
“Kalau di dua pabrik sebelumnya mampu memproduksi mencapai 2.000 ton per bulan maka yang di Cikupa Mas ini bisa mencapai 3.500 hingga 4.000 ton per bulan meski hanya memiliki luas 4,5 hektar dan 200 karyawan. Masih kalah jauh luasnya dibandingkan dengan Pasar Kemis mencapai delapan hektar,” ujarnya.
Ia menambahkan pembukaan pabrik baru pun sebagai upaya dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat di setiap daerah.
Misalnya saja di pula Jawa yang terus meningkat permintaannya dan diyakini belum terpenuhi semuanya. Namun investasi jangka panjang yang dilakukan ini bisa memenuhi harapan masyarakat untuk mendapatkan kasur busa yang memiliki kualitas terbaik.
Oleh karena itu, kasur yang dikembangkan pada tahun mendatang adalah bisa di kompa sehingga dapat dikemas dalam kardus dan dikirim ke berbagai daerah. Hal ini juga sejalan dengan peningkatan daya beli masyarakat melalui sistem online. “Jadi ini bagian dari inovasi kami juga,” ujarnya.
BACA JUGA:Meluncur ke Pasar Global Januari 2023, Segera Cek Spesifikasi Memikat dari Vivo X90 Series
PT Inoac Polytechno Indonesia pun, lanjutnya, menyiapkan berbagai jenis kasur busa untuk jadi pilihan masyarakat. Hal ini sebagai menjawab tantangan kedepan terkait antisipasi penurunan daya beli dan inflasi di daerah.
Namun kualitas busa yang diberikan tetap terbaik dengan kekenyalan dan tahan air sehingga tak menyulitkan masyarakat dalam perawatan.
“Kami siapkan paket harga yang dapat menjangkau semua kalangan. Bahan baku yang kami pakai diimpor dari Jerman yang diproduksi di China dan memiliki kualitas terbaik,” ujarnya.
(Budis)