BANDUNG, TM.ID: Akibat stres, setiap tahun selalu terdengar kabar mengerikan tentang sapi kurban ngamuk saat mau disembelih di hari raya Idul Adha.
Kejadian sapi kurban ngamuk itu tak lain penyebabnya adalah stres yang bisa dipicu oleh berbagai faktor.
Prof. Dr. Suwarno, drh., M.Si selaku Ketua PDHI Cabang Jawa Timur 1 menjelaskan faktor penyebab stres pada hewan antara lain faktor transportasi, fisik, temperatur kelembaban, penyakit, dan pakan. Demikian dikutip dari laman resmi Universitas Airlangga (Unair).
Artikel ini akan membahas cara mengatasi sapi yang stres guna menghindari kejadian yang tak diinginkan, seperti dilansir dari laman Arena Hewan.
Cara Mengatasi Sapi Stres
Ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk mengatasi sapi stres, seperti dalam penjelasan berikut:
1. Perhatikan Sebelum Pengangkutan
Pastikan setiap sapi sudah terhidrasi (minum) dan mendapat makan yang baik.
Jaga kebersihan, ketenangan dan kenyamanan area agar sapi tidak ketakutan.
Pengiriman ternak dilakukan pada hari yang sama pada pagi atau malam hari agar cuaca lebih sejuk.
Segera beri makan dan minum sesampainya di tempat tujuan, serta ruang yang cukup agar bisa beristirahat.
Semakin lama proses transportasi, sapi bisa semakin stres. Maka kenyamanan sapi harus segera dipulihkan.
2. Perhatikan Komponen Truk
Pertimbangkan performa truk pengangkut termasuk pengemudi yang benar-benar harus terlatih.
Truk harus bersih dan memiliki ventilasi memadai. Hindari jangan terlalu banyak terpapar asap knalpot
3. Beri Makan dan Sediakan Banyak Rumput
Beri pakan yang disukai sapi seperti rumput kering, silase atau biji bijian.
4. Berikan Air dan Mineral
Air sangat dibutuhkan untuk mencegah dehidrasi.
Mineral dan juga garam harus diberikan karena kebutuhan garam pada sapi sangat tinggi.
5. Jaga Kesehatan Sapi
Berikan vaksin dan program pencegahan cacing atau kutu. Vaksin dibutuhkan terhadap sapi yang memiliki risiko penyakit tertentu seperti blackleg, bovine viral diarrhea atau BVD, keduk anak sapi dan juga IBR atau infectious bovine rhinotracheitis.
Kontrol secara teratur oleh dokter hewan.
6. Periksa Secara Berkala
– Pemeriksaan berkala untuk melihat tanda sakit seperti gejala keracunan atau luka.
– Sapi yang disimpan di area kering harus diperiksa lebih sering daripada yang di padang rumput.
– Sapi jantan yang sedang birahi harus sering diperiksa karena rawan patah pada organ penis yang membuatnya stres.
– Sapi yang disimpan di area kering berisiko terkena penyakit pneumonia atau demam, asidosis dan juga blackleg.
7. Pastikan Tempat Hangat dan Aman
– Tali dan pasak ikatan termasuk pagar harus kuat untuk mencegah sapi melarikan diri.
– Letakkan jerami di tanah untuk alas tidur khususnya ketika udara sedang dingin.
8. Siasati Dengan Obat dan Pakan Aditif
– Untuk mengatasi heat stres pada sapi, maka dalam kondisi suhu yang panas atau kemarau bisa diberikan pakan dengan metabolisme energi yang lebih rendah. Tujuannya, untuk mengurangi panas dari proses metabolisme tubuh sapi sekaligus untuk cara mengatasi sapi yang susah minum.
9. Area Penyimpanan Harus Tetap Sejuk
– Sapi jangan terpapar sinar matahari terlalu lama dan hindarkan dari sumber panas lain seperti api pembakaran.
– Semprotkan air atau kipas angin apabila sapi kepanasan
10. Proses Perjalanan
– Sapi yang menempuh perjalanan lebih dari 3 jam harus diberikan waktu untuk istirahat, makan dan minum di perjalanan antara tempat asal dan tujuan.
– Sebelum diberangkatkan, sapi sebaiknya diberi vitamin yang dilarutkan bersama air minum.
– Kondisi truk pengakut jangan terlalu padat diisi oleh sapi.
Itulah 10 tips, cara menghindari stres sebagai penyebab sapi kurban mengamuk saat hendak dikurbankan.
BACA JUGA: Kenalan dengan Blackboss, Sapi Kurban Jokowi Berharga Fantastis
(Aak)