JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Amerika Serikat kembali melakukan blunder serius terkait hak cipta musik. Kali ini, Kementerian Pertahanan AS alias Pentagon diketahui tanpa ijin menggunakan lagu ikonik Metallica yakni “Enter Sandman” dalam video promosi program drone mereka.
Metallica yang dikenal sangat ketat dalam mengontrol penggunaan karyanya, langsung menegur keras pihak Pentagon. Hasilnya, video yang diunggah di media sosial resmi mereka pun diturunkan.
Rolling Stone memberitakan, video tersebut menampilkan Menteri Pertahanan Pete Hegseth berjalan di area Pentagon, mempromosikan ambisi AS dalam menguasai medan perang dengan teknologi drone. Di latar belakang, lagu “Enter Sandman” mengiringi visual parade militer dan manuver quadcopter secara teatrikal.
Masalahnya, Pentagon lupa satu hal penting bahwa Metallica tidak main-main soal lisensi. Band ini punya sejarah panjang dalam mempertahankan hak cipta, termasuk menggugat platform seperti Napster dan YouTube di masa lalu.
Aksi cepat pun dilakukan. Setelah mendapatkan keluhan, pihak X (Twitter) menghubungi Pentagon terkait pelanggaran hak cipta. Kemudian, Pentagon menghapus video tersebut dan menggunggah ulang versi tanpa musik.
“Video telah dihapus, diperbaiki, dan diunggah ulang ke halaman kami,” kata juru bicara Pentagon, seperti dikutip The Independent.
Baca Juga:
Konser Terakhir Black Sabbath “Back To The Beginning” Jadi Aksi Amal Terbesar Dalam Sejarah
Ini bukan kali pertama Metallica menghadapi penyalahgunaan lagunya oleh pemerintah. Dalam parade militer Juni 2025 yang digelar oleh administrasi Trump, lagu “Enter Sandman” juga sempat diputar tanpa izin, bersama lagu klasik “He Ain’t Heavy, He’s My Brother”. Kedua penggunaan ini sama-sama menuai kemarahan dan berujung surat peringatan hukum.
Sebagai informasi, “Enter Sandman” merupakan salah satu karya paling populer Metallica. Lagu ini dirilis pada 1991 sebagai single utama dari The Black Album, dan menjadi simbol pergeseran gaya band dari thrash metal ke arah yang lebih mainstream dan radio-friendly. Tema lagunya mengangkat rasa takut dan mimpi buruk seorang anak—jauh dari cocok sebagai musik promosi perang.
Frontman James Hetfield bahkan pernah menyebut bahwa lagu “King Nothing” di album Load adalah “jawaban” dari kesuksesan “Sandman”. Namun satu hal yang konsisten: Metallica tak pernah kompromi ketika karyanya digunakan tanpa izin, terlebih untuk kepentingan militer.
(Dist)