JAKARTA, TM.ID: PT Pertamina (Persero) sudah mengeluarkan bahan bakar minyak (BBM) pengganti Pertalite, Pertamax Green 95 pada SPBU mereka.
Pertamax Green 95 beroktan tinggi yang dicampur etanol untuk menekan harga produksi. Namun, harga dari pengganti Pertalite itu harganya masih tinggi, sehingga Pertamina mengupayakan agar harganya tepat
Direktur Utama PT Pertamina Persero, Nicke Widyawati meminta kepada pemerintah untuk membebaskan pajak cukai produk impor etanol.
BACA JUGA: Pertamax Green 92 Akan Menggantikan Pertalite Tahun Depan, Ini Spesifikasinya
Etanol yang dicampurkan pada BBM tersebut, untuk menggantikan Pertalite yang akan dihapus pada tahun depan.
“Satu hal, hari ini kenapa kita belum berpikir profit, tentang profitability karena adanya penerapan bea cukai Rp 20.000 ini yang diterapkan, karena ini masih dianggap bagian dari alkohol. Alkohol itu kena bea cukainya Rp 20.000,” kata Nicke dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8/2023).
Perlu diketahui, taraf polusi yang mengepung Jakarta telah melebihi ambang batas yang ditetapkan internasional.
Tingginya nilai polusi Jakarta, menjadi momok menakutkan untuk masyarakat yang berada di wilayah Jabodetabek.
BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Bio Solar dianggap sebagai penyumbang polusi tertinggi di Ibu Kota.
Bensin Pertalite dinilai tak memenuhi standar untuk kendaraan yang sudah tersertifikasi Euro 4. Untuk diketahui, agar lolos EURO 4 harus memenuhi angka oktan minimal 91.
Sedangkan Pertalite hanya memiliki RON 90. Artinya, Pertalite tidak layak untuk memenuhi aturan Euro.
(Saepul/Budis)