BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur, Rozali Indra Saputra mengatakan Pemerintah akan menerapkan kebijakan reuse, reduce, dan recycle sampah di IKN.
Lebih lanjut Rozali menyatakan, Pengolahan Sampah di Ibu Kota Nusantara mengedepankan teknologi hijau dengan lima indikator keberhasilan (KPI).
“Di Nusantara kita punya lima key performance indicator (KPI), yang pertama Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) kita menghasiklan emisi nol. Kedua, 60 persen sampah IKN harus didaur ulang dengan pola recycle,” ujar Indra seperti teropongmedia kutip dari rri.
Ketiga, IoT atau internet of things dimana sistem pengelolaan sampah terkoneksi dengan internet yang dapat diakses oleh penduduk dan dapat interaksi dengan pengelola sampah. Keempat, waste to energy di mana dari sampah akan menghasilkan listrik 150 – 500 KW dan residu yang sifatnya inert berupa residu abu pembakaran atau Fly Ash and Bottom Ash ( FABA) akan dibawa ke unit pengurukan residu.
BACA JUGA: Sampah Plastik Program Makan Gratis Bakal Didaur Ulang, Uangnya untuk Siswa!
Kelima, hasil pengolahan sampah menjadi energi melalui thermal/panas. “September nanti kita sudah total menggunakan insinerator, yaitu sampah dibakar, sebagian menjadi energi dan sebagian menjadi Fly Ash and Bottok Ash (FABA) atau abu pembakaran,” ucap Indra.
FABA akan dimanfaatkan untuk produksi industri seperti paving dan batu bata. Kawasan TPST akan dapat dikunjungi masyarakat dan dikelola menjadi pusat pendidikan tentang bagaimana mengolah sampah yang baik.
(Usk)