BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Persoalan sampah di Pasar Induk Caringin kembali menjadi sorotan. Tumpukan sampah yang menggunung di bagian belakang pasar tidak hanya menimbulkan bau menyengat, tetapi juga mengganggu kenyamanan pedagang maupun pengunjung. Kondisi ini diperparah dengan aliran air lindi yang membuat sebagian akses jalan ke kios pedagang becek dan licin.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebenarnya sudah menawarkan solusi. Kepala DLH Kota Bandung, Darto, menjelaskan pihaknya telah mengundang pengelola Pasar Caringin untuk rapat pada 26 Agustus 2025. Dalam pertemuan itu, DLH memberikan opsi agar sampah pasar diangkut ke Pasar Gedebage untuk diolah dengan teknologi biodigester dan komposter.
“Di Pasar Gedebage kapasitas pengolahan masih mencukupi. Jadi sebenarnya bisa menampung sampah dari Caringin. Tapi tentu ada biaya operasional yang harus ditanggung pengelola,” kata Darto Selasa, (23/9/2025).
Namun, tawaran itu ditolak pihak pengelola Pasar Caringin. Mereka beralasan sudah menyiapkan instalasi pengolahan sampah sendiri yang hampir selesai dibangun, sehingga hanya membutuhkan bantuan pembuangan sementara.
Penolakan tersebut membuat DLH tidak bisa berbuat banyak. Darto menegaskan karena Pasar Caringin merupakan pasar swasta, kewajiban penanganan sampah ada pada pihak pengelola.
“Kami tidak bisa memaksa. Kalau ditolak, ya kembali ke pengelola. Padahal sejak awal kami sudah mengingatkan bahwa jika dibiarkan, masalah ini bisa menimbulkan polemik di tengah masyarakat,” ucapnya.
Baca Juga:
TPS Pasar Caringin Disegel, Ini 4 Tantangan Pengelolaan Sampah
Sejumlah pedagang di Pasar Caringin mengeluhkan situasi tersebut. Mereka menilai tumpukan sampah yang tidak segera diangkut berdampak langsung terhadap aktivitas perdagangan. Selain menurunkan kenyamanan pembeli, kondisi becek di sekitar kios juga membuat mereka harus bekerja lebih ekstra menjaga kebersihan lapak.
“Kalau terus begini, orang jadi malas belanja. Bau sampahnya sangat mengganggu, apalagi kalau hujan, air dari tumpukan itu ke mana-mana,” kata salah seorang pedagang sayuran, Ade
DLH menilai, solusi yang ditawarkan seharusnya bisa menjadi langkah cepat untuk mencegah penumpukan semakin parah.
Apalagi kapasitas pengolahan di Pasar Gedebage masih cukup besar. Namun, dengan adanya penolakan, Pemkot Bandung kini hanya bisa menunggu langkah konkret dari pihak pengelola Pasar Caringin untuk mengatasi masalah yang sudah berulang kali menjadi sorotan publik tersebut.
(Kyy/Budis)