BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Pencarian informasi kini tak lagi identik dengan membaca layar penuh teks. Google kembali merevolusi kebiasaan digital kita lewat fitur terbaru yang menggabungkan teknologi AI dan format audio, yakni Audio Overview.
Lewat fitur ini, jawaban dari hasil pencarian tidak hanya disajikan dalam bentuk tulisan, tapi juga dapat didengarkan seperti mendengarkan siniar pendek berdurasi 30–40 detik.
Formatnya dibuat interaktif dua “host” virtual berbasis AI menyampaikan informasi dalam gaya percakapan santai, seolah kita sedang mendengar ringkasan dari seorang teman yang paham topiknya.
Saat ini, Audio Overview baru bisa dijajal oleh pengguna mobile di Amerika Serikat melalui program eksperimen Google Labs dan hanya mendukung bahasa Inggris.
Namun yang menarik, fitur ini tidak muncul sebagai gimmick semata. Ia menandai pergeseran besar dalam cara masyarakat mengonsumsi informasi.
Kini, mencari tahu cara kerja noise-cancelling headphones atau apa itu deepfake tidak harus membuka banyak artikel.
Cukup tekan tombol “Generate Audio Overview”, tunggu sebentar, dan biarkan AI merangkum semuanya dalam suara.
Fitur ini lahir dari meningkatnya preferensi pengguna terhadap konten audio.
Senior Director Gemini Apps, Dave Citron menyebut bahwa respons terhadap fitur audio serupa di layanan lain seperti NotebookLM dan Gemini sangat positif.
“Kami melihat antusiasme luar biasa,” ungkapnya.
Audio Overview menjawab kebutuhan baru masyarakat, belajar sambil multitasking, memahami topik sambil berjalan, memasak, atau bahkan berkendara.
Bagi pengguna dengan keterbatasan penglihatan atau kesulitan membaca teks panjang, fitur ini juga membuka pintu akses informasi yang lebih inklusif.
Meski demikian, perubahan ini tidak datang tanpa kontroversi. Kehadiran fitur AI yang menyajikan jawaban langsung di halaman pencarian menimbulkan kekhawatiran dari para penerbit konten.
Lalu lintas ke situs mereka bisa menurun karena pengguna tidak lagi perlu membuka tautan eksternal untuk mendapatkan informasi.
Google mencoba menyeimbangkan dengan tetap mencantumkan sumber di bawah pemutar audio sebagai bentuk transparansi dan penghargaan terhadap pembuat konten.
Google memang belum mengumumkan kapan fitur ini akan dirilis secara global. Tapi tren yang terlihat jelas, pencarian masa depan akan semakin terdengar, bukan hanya terlihat.
Dan bagi kita sebagai pengguna, ini adalah sinyal untuk mulai membiasakan diri hidup di era informasi yang bisa didengarkan tanpa harus duduk diam membaca layar.
(Budis)