BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Satu korban banjir bandang di Ternate, Provinsi Maluku Utara ditemukan Hari Minggu sore (1/9/24). Korban tersebut adalah korban terkahir dari total 19 korban banjir bandang sehingga proses evakuasi dihentikan.
“Satu jenazah itu adalah korban Ke-19 atau korban terakhir yang dinyatakan hilang. Sehingga proses pencarian dihentikan,” kata Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly mengutip Pro3 RRI.
Menurutnya, material banjir dan longsor di Ternate tanah dan bebatuan yang bervolume besar dari patahan Gunung Gamalama menjadi kendala pencarian. Namun, hal itu menjadi tantangan bagi Basarnas, TNI, Polri dan para relawan dalam proses evakuasi.
Ia mengimbau, agar warga tetap tenang dan bantuan untuk warga yang mengungsi di SMK 4 Pelayaran akan terus diberikan. Bantuan ini bekerja sama dengan BNPB, PMI, Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara, dan berbagai pihak lainnya.
Pemerintah Kota Ternate juga telah menyiapkan lahan kurang lebih 2,6 hektar untuk dimanfaatkan pembangunan tempat hunian baru bagi warga terdampak. “Jadi untuk warga yang terkena bencana ini kami larang untuk kembali lagi ke lokasi bencana,” katanya.
BACA JUGA: Tim SAR Gabungan Lanjutkan Evakuasi Korban Banjir Bandang Ternate
Menurutnya, ada sekitar 33 rumah telah didata dan masuk kategori rusak berat, sehingga membutuhkan perhatian utama. Saat ini, masih dalam pendataan untuk memastikan klasifikasi rumah yang rusak berat, sedang, dan ringan.
Jumlah 33 rumah itu masih berpotensi bertambah. Karena dalam konstruksi DAS nanti, rumah-rumah yang masuk penanganan relokasi berada pada radius 50 meter dari talud air.
(Usk)