BANDUNGTEROPONGMEDIA.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berkomitmen mempercantik ruang publik demi kenyamanan warganya. Lewat Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP), Pemkot menggelontorkan anggaran Rp5 miliar untuk merevitalisasi dua taman ikonik di jantung kota yakni Alun-Alun Bandung dan Taman Lansia.
Proyek revitalisasi ini resmi dimulai pada awal Agustus 2025 dan ditargetkan rampung dalam waktu empat bulan. Alun-Alun Bandung menyerap anggaran terbesar yakni Rp4 miliar, sementara Taman Lansia mendapat alokasi Rp1 miliar.
Plt Kepala Bidang Pertamanan dan Dekorasi Kota DPKP, Yuli Ekadiyanti, mengungkapkan pengerjaan Alun-Alun Bandung telah memasuki minggu kedua. Sejumlah elemen lanskap, termasuk blombak tanaman di sekitar Masjid Raya, mulai dibongkar untuk memberi ruang bagi peremajaan fasilitas.
“Pagar penutup sudah dipasang, dan beberapa titik telah dibongkar. Fokus kami adalah memperbaiki elemen yang mengganggu estetika serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengunjung,” kata Yuli, Senin (25/8/2025).
Perbaikan Alun-Alun Bandung mencakup jalur pedestrian yang lebih ramah pejalan kaki, penambahan pencahayaan, pembaruan fasilitas publik, serta desain yang inklusif bagi anak-anak dan penyandang disabilitas.
Sementara itu, revitalisasi Taman Lansia lebih berfokus pada peningkatan kenyamanan untuk aktivitas fisik ringan. Jogging track dan pagar taman akan ditata ulang agar lebih fungsional dan estetis.
Lokasinya yang strategis berada di seberang Gedung Sate dan dekat kawasan Gasibu menjadikan taman ini salah satu titik vital ruang terbuka hijau di kota Bandung.
“Taman Lansia lebih diarahkan sebagai ruang rekreasi sehat. Jogging track-nya akan dibenahi, dan pagar juga kami tata agar lebih nyaman,” ucapnya.
Baca Juga:
Rahasia di Balik Kota Bandung Tetap Punya Taman Cantik
Empat Bulan Ditutup, Pedagang Alun-Alun Bandung Merasa Paling Terdampak
Revitalisasi dua taman ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Pemkot Bandung dalam mewujudkan kota yang lebih hijau, inklusif, dan berkelanjutan. Keberadaan ruang terbuka yang tertata tidak hanya meningkatkan kualitas lingkungan, tetapi juga memperkuat interaksi sosial warga.
Selama ini, baik Alun-Alun maupun Taman Lansia menjadi tempat favorit masyarakat untuk berkumpul, bersantai, dan berolahraga. Karena itu, pembaruan dua lokasi ini dipandang penting demi menunjang kebutuhan ruang publik yang terus berkembang.
Yuli juga menegaskan, DPKP akan terus menata taman-taman lain di masa depan, terutama yang mulai mengalami kerusakan atau kehilangan fungsi awalnya.
Namun untuk saat ini, fokus utama tetap pada penyelesaian proyek Alun-Alun dan Taman Lansia agar bisa dinikmati masyarakat pada akhir tahun 2025.
“Kami optimis bisa menyelesaikan proyek ini sesuai target. Harus selesai tepat waktu,” pungkasnya. (Kyy/TM)