BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi menyatakan, akan memenuhi kebutuhan dasar serta memperbaiki rumah keluarga Raya (3), balita yang meninggal dunia dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing.
Hal itu diungkap Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, ketika menyambangi rumah duka di Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat (22/8/2025).
“KTP, KK, BPJS semuanya harus segera tuntas. Rehabilitasi rumah juga insyaallah akan segera dilakukan. Untuk kakaknya Raya, sudah kami koordinasikan agar sekolah dan kesehatannya mendapat perhatian khusus,” kata Andreas.
Andreas mengatakan, peristiwa tragis ini harus dijadikan pelajaran bersama, terutama soal pentingnya koordinasi antar sektor agar tidak terjadi keterlambatan informasi yang bisa berdampak fatal.
“Pak Kades harus lebih aktif, begitu juga Pak Camat. Jangan sampai ada warga yang butuh bantuan tetapi tidak cepat diketahui,” tegasnya.
Ia menyebut, sebelum meninggal, Raya sebenarnya sudah mendapat penanganan dari tenaga kesehatan, meski terjadi miskomunikasi.
“Sebenarnya sudah ditangani oleh bidan dan pihak kesehatan. Hanya saja ada miskomunikasi yang berdampak seperti ini,” jelasnya.
Selain itu, pemerintah juga tengah menangani kondisi orang tua Raya. Ibunya kini dirawat di RSUD Welas Asih Bandung, sementara ayahnya yang diduga menderita tuberkulosis (TB) mendapatkan penanganan khusus.
“Orang tua Raya sudah dibawa ke Bandung untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kami juga akan membantu pengobatan mereka,” ujar Andreas.
Mengenai kondisi rumah keluarga tersebut, Pemkab Sukabumi berencana mengusulkannya dalam program rumah tidak layak huni (Rutilahu).
Baca Juga:
Kisah Pilu Raya, Bocah di Sukabumi Meninggal Digerogoti Cacing
Infeksi Cacing Renggut Nyawa Raya, Parasit Menyebar hingga Otak
“Tahun ini akan kita upayakan. Jika memungkinkan melalui bantuan sosial atau sumber lain, rumah itu bisa dimasukkan ke program. Namun, kebutuhan perbaikan cukup besar. Berdasarkan data terakhir, ada sekitar 9.000 rumah yang harus diperbaiki, sedangkan anggaran yang tersedia sangat terbatas,” jelasnya.
(Virdiya/Dist)