BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Reynhard Sinaga, warga negara Indonesia yang dijuluki sebagai pemerkosa terproduktif di Inggris, menjadi korban serangan di penjara HMP Wakefield pada bulan Juli 2024.
Serangan yang diduga dilakukan oleh narapidana lain ini, meskipun berhasil dihentikan oleh petugas penjara, menunjukkan betapa besarnya kebencian terhadap Sinaga di dalam penjara.
Sinaga, 41 tahun, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup minimal 40 tahun pada Januari 2020 setelah dinyatakan bersalah atas 159 serangan seksual terhadap 48 pria. Ia menggunakan obat bius untuk memperdaya korbannya.
Seorang sumber dari dalam penjara mengatakan kepada The Sun, seperti dikutip Daily Mail, bahwa Sinaga merupakan target serangan karena kejahatannya yang keji dan sikap arogannya. “Dia hanya beberapa detik lagi dari mengalami bahaya yang sangat serius,” kata sumber tersebut.
Selama lebih dari satu dekade, Sinaga membius dan memperkosa pria di apartemennya di Manchester. Ia menyamar sebagai pria baik hati, mendekati korban yang terpisah dari teman-temannya di malam hari.
BACA JUGA : Viral, Pemuda Disabilitas di NTB Ditetapkan jadi Tersangka Dugaan Pemerkosaan, Kok Bisa?
Korbannya berusia antara 18 hingga 36 tahun, dengan rata-rata usia 21 tahun, kebanyakan mahasiswa.
Kejahatannya terungkap pada Juni 2017 setelah seorang korban, pemain rugby berusia 18 tahun, melawan dan memukulinya hingga terluka parah. Ironisnya, awalnya polisi malah menangkap korban tersebut.
Kasus Reynhard Sinaga yang dijuluki pemerkosa produktif ini telah mengejutkan publik Inggris dan Indonesia. Kejahatan yang dilakukannya sangat keji dan dampaknya sangat besar bagi para korban.
Serangan di penjara ini menunjukkan betapa besarnya rasa amarah dan keinginan untuk membalas dendam terhadap pelaku kejahatan seksual seperti Sinaga.
(Hafidah Rismayanti/Usk)