BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha mengatakan, Pemerintah Indonesia menerbitkan travel advice (saran perjalanan) bagi warga yang berencana berkunjung ke Lebanon maupun Israel. Ini merujuk pada meningkatnya ketegangan di kedua negara akibat konflik bersenjata antara Hizbullah dan Israel di Lebanon.
Judha menambahkab bagi WNI yang berdomisili di Lebanon agar dapat mengikuti arahan dari KBRI Beirut. Hingga saat ini, pemerintah telah memulangkan 20 WNI dari Lebanon ke Tanah Air secara bertahap.
“Pemerintah mengimbau WNI untuk menunda perjalanan ke wilayah tersebut hingga kondisi kembali normal karena alasan keamanan,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Menurut dia, pemulangan dilakukan sejak diberlakukannya status siaga satu di negara itu pada awal Agustus 2024. Namun, masih terdapat 145 warga negara Indonesia yang masih bertahan dan belum menyatakan keinginan untuk dievakuasi.
Bahkan, 11 di antaranya menetap di wilayah selatan Lebanon yang menjadi ajang konflik antara Hizbullah dan Israel. Mereka tinggal di kota-kota seperti Sheeba, Nabatieh, Naqoura, dan Tyre.
Pada Senin (26/8/2024), Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengakui telah menghentikan serangan terhadap posisi militer Israel di bagian selatan Lebanon. Dia juga meminta warga untuk kembali ke rumah mereka masing-masing.
BACA JUGA: Destinasi Wisata Eksotis Pulau Bintan Indonesia
Mengutip VoA, Hizbullah mengklaim serangannya sebagai respons awal terhadap terbunuhnya Fouad Shukur dalam serangan udara Israel di Beirut. Sementara pihak Israel beralasan hal itu untuk mencegah perang yang lebih besar.
(Usk)