Pemberdayaan Nagari Binaan Kamang Hilia Sebagai Destinasi Wisata Berbasis Ekonomi Kreatif Khas Minangkabau

Destinasi Wisata Berbasis Ekonomi Kreatis Khas Minangkabau
keterangan Tim Dosen Universitas Andalas yang berasal dari berbagai disiplin Ilmu dengan ketua Tim Dr. Dodi Devianto, SSi, MSc, melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Nagari Kamang Hilia. (dok. universitas andalas)

Bagikan

JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Sektor pariwisata telah memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan dan perolehan devisa yang meningkat setiap tahunnya, hal ini telah memicu perkembangan ekonomi, terutama ekonomi kreatif yang dibangun oleh masyarakat lokal.

Demikian pula halnya dengan Kabupaten Agam yang merupakan salah satu daerah destinasi wisata di Provinsi Sumatera Barat melalui Kecamatan Kamang Magek yang mempunyai sentra produksi tenun songket dan kuliner khas minangkabau selalu berbenah sesuai dengan yang diamanahkan dalam RPJM Nagari Kamang Hilia, yang saat ini dipimpin oleh wali nagari Drs, Drs.Eryanson, dimana salah satu program prioritas pembangunan adalah pembangunan ekonomi nagari yang berorientasi pada peningkatan ekonomi masyarakat serta peningkatan peran masyarakat melalui pemberdayaan Masyarakat dalam peningkatan nilai tambah produk local.

Untuk mendukung pembangunan pariwisata di Kabupaten Agam pada umumnya dan Kecamatan kamang Magek khususnya; Tim Dosen Universitas Andalas yang berasal dari berbagai disiplin Ilmu dengan ketua Tim Dr. Dodi Devianto, SSi, MSc, melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Nagari Kamang Hilia. Program pengabdian ini akan membantu sentra songket Kamang dan KUBE Limpapeh yang bergerak dalam usaha kuliner khas minangkabau untuk memperbaiki manajemen usaha, produksi dan pemasaran, identifikasi dan dokumentasi produk hasil karya lokal, serta legalitas usaha.

Dodi Devianto mengatakan, Pada tanggal 4 September 2024, tim melakukan pelatihan pembuatan produk makanan berbahan baku local yang selama ini belum terolah dengan optimal sehingga belum dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan pelaku usaha khususnya dan Masyarakat sekitar. Pelatihan pengolahan produk yang diberikan adalah pembuatan selai buah naga,permen susu durian dan lamang balilik

“Buah naga tumbuh subur di Kawasan ini dengan hasil buah yang merah dan bercita rasa sangat manis, akan tetapi hanya dijual secara langsung sebagai buah segar, sehingga ketika panen massal harganya menjadi turun. Dengan pengolahan mejadi selai buah naga diharapkan akan dapat menciptakan nilai tambah dari produk ini karena dapat dijual dalam jangka waktu yang lebih Panjang dengan variasi penggunaan yang lebih beragam,” kata Dodi dikutip Sabtu (7/9/2024).

Kata Dodi, Selai buah naga ini dapat dikonsumsi langsung Bersama roti maupun menjadi bahan tambahan dalam pembuatan makanan lainnya.

Selanjutnya, pembuatan permen susu durian didasari upaya penciptaan nilai tambah bagi produsen susu kambing di daerah ini, sedangkan rasa durian ditambahkan karena daerah ini sudah terkenal sejak lama sebagai produsen durian, dimana durian kamang dikenal sebagai salah satu durian lokal yang sangat lezat.

“Dengan pelatihan ini diharapkan peserta pelatihan yang merupakan anggota KWT “Indah Sari” dapat membuat makanan cemilan sehat bagi anak-anak khususnya dan pengunjung wisata di daerah ini, dengan memanfaatkan produk lokal,” ujar Dodi.

Lamang Luluik merupakan makanan khas tradisional daerah Kamang Magek yang berbahan baku beras ketan putih yang dimasak bersama santan, digulung daun pisang kemudian dikukus. Biasanya di dalamnya diberi unti (isi) berupa kelapa parut yang dibubuhi gula dan vanili, tapi pada pelatihan ini isian ini diberi pewarna alami yang berasal dari buah naga.

BACA JUGA: Standar Kecantikan Wanita Minang, Kamu Sudah Rancak Bana?

Sehingga warna menjadi lebih menarik dengan cita rasa yang lebih segar yang dihasilkan oleh sari buah naga.

“Produk ini diharapkan menjadi varian baru dari makanan tradisional yang telah dikenal sela mini dan dapat menjadi daya Tarik bagi kuliner tradisional daerah Kamang Magek, khususnya nagari kamang Hilia,” jelasnya.

Sementara itu,pelatihan ini dikuti dengan antusias dan semangat dari pagi hingga petang oleh Ibu-Ibu Anggota KWT “Indah Sari” Nagari Kamang Hilia yang sudah memiliki produk kerupuk Kamang dan aneka makanan kering seperti sagun bakar, kacang tojin dan kerupuk lado. Adapun pemandu pelatihan adalah Dr. Rini Dosen Fakultas Teknologi Pangan Universitas Andalas beserta tim mahasiswa.

Pada kesempatan ini tim pengabdian Masyarakat yang diwakili DR. Sri Maryati dan Dr, Hasnah memberikan bantuan dandang kukus untuk memproduksi lamang Luluik Khususnya dan produk makanan lainnya kepada KWT “Indah Sari” yang diterima oleh Ibu Dewi.

 

(Agus Irawan/Usk)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
cek fisik kendaraan online
Cek Fisik Kendaraan Bakal Jadi Online, Pemeriksaan Lebih Canggih!
Waktu terasa cepat
Kenapa Waktu Terasa Cepat? Simak Penjelasan Ilmiahnya
Alasan logis menyukai anime
5 Alasan Logis Orang Dewasa Menyukai Anime, Lebih dari Hobi!
Istilah wibu
Mengulik Istilah dan Ciri-ciri Anak Wibu
Komisi XIII DPR RI
AKD Baru, Komisi XIII DPR RI Belum Bisa Kerja
Berita Lainnya

1

Prabowo Gunakan Uang Pribadi Biayai Pembekalan Kabinet Merah Putih

2

2 Skenario Penyelamatan Raksasa Tekstil Sritex yang Pailit

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Cara Mention Orang di Status WhatsApp, Mirip Instagram Stories!
Headline
IMG-20241028-WA0003
Menang di Markas Persik Kediri, Persib Belum Terkalahkan di Kompetisi Liga 1 2024/2025
Portland Trail Blazers Kalahkan New Orleans Pelicans
Portland Trail Blazers Kalahkan New Orleans Pelicans 125-103 dalam Lanjutan kompetisi NBA
Sumpah Pemuda Manchester United
Klub Manchester United Ucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda, Kutip Ucapan Bung Karno
Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga kasus PTDH Ipda Rudy Soik
Jelimet PTDH Ipda Rudy Soik, Kapolda NTT: Kasus Bermula dari Room Karaoke