PDIP Perintahkan Kader Jangan Ikut Retret, Pakar: Maju Kena, Mundur Kena!

Penulis: Saepul

pdip retret
(Setpres)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta pada kader sebagai kepala daerah terpilih untuk menarik diri dari retret atau pembekalan sebelum menjalani jabatan, menuai banyak respon antar pihak.

Salah Satunya Peneliti Senior dari Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli yang menyarankan, agar kepala daerah dari partai berlogo banteng moncong itu, agar tetap mengikuti prosesi retret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah.

“Pilihan tentu tergantung para kepala daerah dari PDIP tersebut. Namun saya secara pribadi karena kegiatan retret tersebut bagian dari kegiatan pemerintahan, sebaiknya ikut,” kata Lili melansir Antara, Sabtu (22/02/2025).

Dengan menyikapi hal itu, ia pun dengan memberikan kutipan bijak mantan Presiden Amerika Serikat (AS) John F Kennedy. Adapun kutipan itu, “Loyalty to my party ends when loyalty to my country begins” atau “Loyalitasku kepada partai berakhir ketika loyalitasku kepada negara mulai”.

“Seperti semboyan John F Kennedy, kesetiaan pada partai berhenti ketika kesetiaan pada negara dimulai,” ungkapnya.

Pada sisi lain, ia melanjutkan, mengenai perintah langsung dari Ketua Umum PDIP tersebut, pada kadernya untuk tidak mengikuti retret dalam tanggal 21-28 Februari, tentu menjadi situasi dilematis.

BACA JUGA: 

Fahri Bachmid: Retret Punya legal basis untuk Kepentingan Sinkronisasi Pemerintah Pusat dan Daerah

Seruan Megawati pada Seluruh Kader PDIP Pasca Hasto Ditahan KPK!

Sebab, sebagian unsur pemerintahan, presiden merupakan pemimpin negara tertinggi.

Dengan begitu, adanya arahan untuk mengikuti retret saat ini, sebaiknya kepala daerah yang merupakan unsur dari pemerintahan harus mengikuti retret.

“Namun, ketika ada instruksi dari Ketua Umum PDIP agar tidak mengikuti retret, tentu ini dilema lantaran maju kena, mundur kena,” ujarnya.

Namun, jika memkasakan diri untuk mengikuti retret, pasti akan muncul anggapan tidak patuh dan bisa terkena sanksi disiplin.

“Kalau sanksi ringan atau sedang berupa peringatan keras, mungkin tidak apa-apa, tapi jika sanksi berat dipecat dari keanggotaan partai membuat mereka takut,” jelasnya.

 

 

(Saepul/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Respons Beckham Usai Laga Debutnya Bersama Timnas Indonesia Mendapat Apresiasi Tinggi 

5

Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.