PDI Perjuangan Menyerang Akibat Kepongahan Jokowi dan Gibran

perpecahan di internal pdi perjuangan. (pdiperjuangan.id)
Ilustrasi - PDI Perjuangan. (pdiperjuangan.id)

Bagikan

JAKARTA.TM.ID: Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS menilai wajar jika PDI Perjuangan sudah mulai melakukan serangan secara terbuka, terhadap Gibran Rakabuming dan Joko Widodo.

Alasannya karena dianggap tidak memberikan pendidikan politik, dan etika politik dalam perpolitikan di Indonesia. Dia menyebutkan bagaimana seorang Gibran yang dibesarkan dalam politik oleh PDIP, tidak menunjukkan suatu kepatutan bahwa sebelum melangkah berseberangan. Seharusnya terlebih dahulu keluar dan mengembalikan Kartu Tanda Anggota.

“Seolah ingin menunjukkan kepongahannya seakan apa yang diraih karena keberhasilannya dan capaiannya sendiri tanpa andil dari PDI Perjuangan yang membesarkannya dan Jokowi, Bapaknya,” kata Fernando dalam keterangannya, Jumat (11/11/2023).

Dia juga mengatakan, kalau Presiden Jokowi juga membuat kecewa PDI Perjuangan dan Megawati. Sehingga mendapatkan serangan dari partai berlogo banteng itu.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Irit Bicara Terkait Anwar Usman Dicopot Sebagai Ketua MK

“Walaupun dalam beberapa kesempatan Jokowi selalu ingin mengatakan dan menunjukkan akan bersikap netral pada pilpres 2024, namun publik tidak akan percaya karena tidak akan mungkin Jokowi membiarkan anaknya berjuang sendiri,” ungkapnya.

Hal tersebut didasari oleh upaya Jokowi yang seolah enggan melepaskan kekuasaannya dengan melakukan upaya penundaan pemilu dan mengupayakan agar masa jabatan presiden 3 periode melalui orang disekitarnya.

Selain itu, penempatan orang-orang yang dikenal dekat dengannya pada saat menjabat sebagai Walikota menduduki jabatan strategis seperti Panglima TNI yang akan diisi oleh Jenderal Agus Subiyanto dan Listyo Sigit Prabowo yang saat ini masih menjabat sebagai Kapolri.

Maka akan sangat diragukan netralitas TNI dan Polri pada pemilu dan pilpres 2024 karena Jokowi dianggap bukan sekedar cawe-cawe, namun akan sangat mungkin memanfaatkan alat negara dan para Pejabat Kepala Daerah untuk membantu kemenangan pasangan Prabowo dan Gibran.

“Saya yakin PDI Perjuangan sudah membaca tentang adanya upaya untuk menyalahgunakan kekuasaan dan alat negara sehingga melakukan serangan kepada Gibran dan Jokowi,” ucapnya.

PDI Perjuangan pemilu 2024 melihat ada ancaman pada pemilu dan pilpres 2024 dari demokrasi yang luber dan jurdil menjadi demokrasi semu.

Lalu kenapa Partai Gelora yang seolah pasang badan untuk menangkis serangan kepada Gibran dan Jokowi?

“Saya yakin ada komitmen kompensasi yang akan diterima oleh Partai Gelora dari Jokowi dan juga pasangan Prabowo – Gibran. Kemungkinan selain mendapatkan kursi di kabinet apabila Prabowo dan Gibran memenangkan pilpres 2024, Partai Gelora akan memperoleh suara yang melampaui ambang batas parlemen sehingga berhasil menempatkan kadernya di DPR RI,” imbuhnya.

Dengan adanya kompensasi tersebut yang sangat menjanjikan, maka Partai Gelora akan dengan senang hati menjadi tameng bagi Gibran dan Jokowi.

Sehingga perlu bagi partai politik yang tidak tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju untuk menjaga dan mengawal suaranya sampai ditetapkan oleh KPU.

BACA JUGA: Peluang Gibran Menang di Pilpres Tergantung Kekuatan Rakyat ke Jokowi

Antisipasi adanya kemungkinan intervensi dan intimidasi terhadap kader dan juga para saksi partai politik dan juga para pengawas baik dari tingkat TPS sampai pada tingkat KPU Pusat.

“Haus kekuasaan akan membuat seseorang melakukan berbagai upaya untuk bisa meraih kemenangan,” tutupnya.

Laporan Wartawan Jakarta: Agus Irawan

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Komisi XI DPR RI Ingatkan Pemerintah Minimalkan Kebocoran Anggaran Negara
Rawan di Korupsi, Komisi XI DPR RI Ingatkan Pemerintah Minimalkan Kebocoran Anggaran Negara
Harga pangan
Cek! Harga Pangan Kamis, Telur Ayam Rp32.380/kg, Bawang Merah Rp38.050/kg
Penetapan Tersangka Hasto
Soal Penetapan Tersangka Hasto, Jokowi Memilih Tersenyum 'Saya sudah Purnatugas, Pensiunan Biasa'
KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Terkait Kasus Dugaan Suap PAW, KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Ciwalk Bandung
Tempat Liburan Akhir Tahun yang Beda di Bandung
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat!
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.