Patung Kotoran di Washington DC Timbulkan Kontroversi

Penulis: Vini

Patung Kotoran Amerika
(dok. Indonesiasentinel)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sebuah instalasi seni yang menimbulkan kontroversi  muncul di dekat gedung Capitol Amerika Serikat, menampilkan patung kotoran yang mengejek kerusuhan pada 6 Januari.

Karya seni ini terletak di National Mall, membuat banyak pejalan kaki di Washington, DC, terperangah.

Patung tersebut berbentuk kotoran “soft serve” berukuran besar, berada di atas replika meja mantan Ketua DPR Nancy Pelosi, disertai dengan plakat yang menyindir tindakan para perusuh yang menyerbu Capitol pada hari bersejarah tersebut.

Sebuah plakat yang menyertai instalasi menyatakan, “Monumen ini menghormati para pria dan wanita pemberani yang memasuki Gedung Capitol Amerika Serikat pada tanggal 6 Januari, menjarah, buang air kecil, dan buang air besar di aula sucinya untuk membatalkan pemilu 2021,” mengutip Indonesiasentinel, Senin (28/10/2024).

Pesan satir ini menyoroti perilaku memalukan yang ditunjukkan oleh sebagian peserta saat itu. Plakat tersebut juga menekankan pernyataan mantan Presiden Donald Trump yang menyebut para perusuh sebagai “patriot luar biasa” dan “pejuang,” memberikan kritik tajam terhadap pandangannya terhadap insiden 6 Januari.

Mike Litterst, juru bicara National Park Service (NPS), mengonfirmasi bahwa lembaganya memberikan izin sementara untuk instalasi ini, yang diajukan oleh Julia Jimenez-Piczyk mewakili Civic Crafted LLC. Karya tersebut direncanakan untuk dipamerkan hingga 30 Oktober.

Menanggapi sifat provokatif dari karya seni ini, Litterst menjelaskan NPS tidak menilai atau menyetujui konten pesan yang mereka sampaikan, melainkan fokus pada aspek logistik dan keselamatan.

“Sebagai ruang publik utama di Amerika, National Mall menyediakan forum bagi warga untuk menggunakan hak konstitusi mereka untuk berbicara dan berkumpul,” jelasnya kepada The Washington Post.

Ia menambahkan misi NPS adalah untuk mendukung kebebasan berekspresi tanpa campur tangan pada konten yang disajikan.

Instalasi ini muncul di tengah ketegangan politik yang berlanjut mengenai dampak serangan Capitol, yang masih memecah belah opini publik. Bagi sebagian orang, monumen ini mencerminkan absurditas dan kekacauan pada 6 Januari, serta menjadi cermin satir bagi mereka yang menganggap para perusuh sebagai pahlawan.

Pendapat Hadirnya Instalasi Kotoran

Pendukung karya ini berpendapat bahwa instalasi tersebut mendorong pemirsa untuk menghadapi kenyataan pahit dari tindakan tersebut dan dampaknya terhadap demokrasi. Di sisi lain, kritik menganggap pemasangan ini meremehkan atau mengolok-olok peristiwa yang menyebabkan banyak korban jiwa dan cedera.

Julia Jimenez-Piczyk, seniman di balik instalasi, menyatakantujuan karya ini adalah untuk memicu dialog dan refleksi, meskipun mungkin terasa tidak nyaman.

“Seni adalah alat yang kuat untuk menghadapi kenyataan yang sulit, terutama yang ingin kita sembunyikan,” ujarnya.

“Peristiwa 6 Januari dan pengakuan terhadap para pelaku seharusnya membuat kita semua merenung. Instalasi ini bukan tentang penghinaan, melainkan tentang mengingat batasan yang harus dihormati dalam demokrasi.”

Reaksi pengunjung di National Mall pun terbagi. Beberapa merasa bahwa karya seni ini menggugah kesadaran tentang risiko ekstremisme politik, sementara yang lain menyatakan kemarahan atau kekecewaan, menganggapnya sebagai penghinaan bagi mereka yang terlibat atau pengingat menyakitkan akan babak kelam dalam sejarah Amerika.

Kritik tajam dalam bentuk sindiran ini menunjukkan peran seni dalam wacana politik. Dengan melebih-lebihkan elemen-elemen dari serangan Capitol, instalasi ini menyoroti pentingnya akuntabilitas dan dampak jangka panjang dari peristiwa seperti 6 Januari.

BACA JUGA: Fosil Tinja Terbesar Ada di Museum York, Inggris?

Reaksi beragam ini mencerminkan betapa sulitnya bangsa ini untuk menyatukan perspektif terkait salah satu serangan paling signifikan terhadap lembaga demokrasi di Amerika pada sejarah modern.

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
gratifikasi setjen MPR
Dugaan Gratifikasi Rp 17 Miliar di Setjen MPR Terungkap! Enam Saksi Diperiksa
Persib Kenalkan Pemain Baru Lewat Cara Klasik
Pilih Langkah Berani, Persib Kenalkan Pemain Baru Lewat Cara Klasik
Royalti
Anji Buka Suara Soal Kisruh Royalti Musisi
hasto suap
Hasto Ngaku Murka saat Tahu Saiful Minta Uang pada Harun hingga Beri Teguran Keras
Empat Hari Penuh Perjuangan, Jenazah Pendaki Brasil Akhirnya Dievakuasi dari Gunung Rinjani
Empat Hari Penuh Perjuangan, Jenazah Pendaki Brasil Akhirnya Dievakuasi dari Gunung Rinjani
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

SPMB SD di Bandung Diatur Ketat, Sekolah Pastikan Tidak Ada Biaya Tambahan

4

Gencatan Senjata Trump Tak Terbukti, Rudal Iran Terus Hujani Langit Israel!

5

BPJS Ketenagakerjaan Dukung Grab dan Kementerian UMKM Hadirkan Bantalan Sosial Digital Melalui Program Rekrutmen Mitra Digital
Headline
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
evakuasi wni dari iran
Kemenlu Masih Belum Berhasil Evakuasi Ratusan WNI dari Iran
Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
Work From Didieu! Farhan Wajibkan ASN Bandung Kerja Penuh dari Kantor
longsor cisewu garut
Longsor di Cisewu Garut, Satu Keluarga Tewas Tertimbun Tanah

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.