BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan ke Thailand dan Myanmar, pascagempa yang terjadi Jumat (28/3/2025) lalu di kedua negara tersebut. Adapun bantuan dari pemerintah Indonesia saat ini tengah dikoordinasikan sesuai kebutuhan prioritas.
“Indonesia akan mengirimkan bantuan berupa Tim Urban Search and Rescue (USAR), Tim Emergency Medical Team (EMT) dan logistik peralatan senilai 1 juta dolar Amerika Serikat. Indonesia juga telah mengirimkan dua orang perwakilan untuk bergabung dalam ASEAN-ERAT yang akan tiba hari ini (30/3/2025) bersama anggota ASEAN lainnya,” kata Menteri Luar Negeri Sugiono dalam Pertemuan Darurat para Menlu ASEAN, Sabtu (30/3/2025) yang diselenggarakan secara daring.
BACA JUGA:
Myanmar Diguncang Gempa Dahsyat, Korban Capai Lebih dari 1.600 Jiwa
Jirayut Afisan Berikan Info Terkini Usai Thailand Dilanda Gempa Bumi
Sugiono menambahkan, Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) dijadwalkan akan berangkat ke Myanmar pada 1 April mendatang. Sedangkan, Tim EMT dan bantuan logistik akan dilepas oleh Presiden RI di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta pada 3 April 2025.
Sugiono menilai, pentingnya koordinasi erat antar negara-negara ASEAN dan menegaskan juga kesiapan Indonesia. Yaitu, bekerja sama dengan negara Anggota ASEAN dalam upaya pemulihan, rekonstruksi, dan rehabilitasi di kedua negara tersebut.
“Mengingat luasnya wilayah yang terdampak, maka bantuan yang diperlukan bukan bantuan yang bersifat instan. Diperlukan koordinasi erat jangka panjang antar negara-negara ASEAN untuk memastikan pemulihan bagi saudara-saudara kita di Myanmar dan Thailand,” ucapnya.
Secara khusus, Menlu RI juga menyampaikan apresiasi kepada ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on disaster management (AHA Centre). Yang telah memobilisasi bantuan kemanusiaan ke masyarakat yang membutuhkan.
“Bantuan kemanusiaan harus disalurkan secara cepat dan inklusif. Saya menyerukan agar kita dapat mengesampingkan perbedaan dan membantu satu sama lain, tanpa terkecuali,” ujar Menlu RI.
Dalam pertemuan para Menlu menyepakati penguatan respons darurat melalui ASEAN Standby Arrangements, pengerahan ASEAN Emergency Response and Assessment Team (ASEAN-ERAT). Kemudian, persiapan bantuan melalui Disaster Emergency Logistics System for ASEAN (DELSA) guna memastikan distribusi bantuan cepat dan tepat sasaran.
Para Menlu juga berharap terciptanya situasi kondusif guna penyaluran bantuan kemanusiaan dan mendorong upaya rekonsiliasi nasional. Yaitu, guna mewujudkan perdamaian jangka panjang di Myanmar.
(Usk)