BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Francesco Bagnaia, pebalap MotoGP Tim Pabrikan Ducati, mengungkapkan kekhawatirannya tentang potensi gangguan atmosfer di garasi Ducati setelah Marc Marquez diumumkan sebagai rekan setimnya pada tahun 2025.
Marc Marquez berhasil memenangkan persaingan untuk menjadi pebalap resmi kedua Ducati, mengalahkan Jorge Martin dan Enea Bastianini.
Manajer tim Ducati Davide Tardozzi, menyatakan, Bagnaia sering menekankan pentingnya menjaga keharmonisan yang ada di garasi.
“Pecco sering mengulangi bahwa dia berharap bisa menjaga keharmonisan yang ada di garasi,” kata Tardozzi kepada Cycle World, dikutip Selasa (18/6/2-24).
Menurut Tardozzi, kekhawatiran Bagnaia adalah kehadiran Marquez bisa merusak suasana di garasi, terutama karena sejarah perseteruan antara Marquez dan Valentino Rossi, mentor Bagnaia.
Bagnaia adalah produk dari Akademi VR46 yang didirikan oleh Valentino Rossi. Kesetiaannya kepada Rossi, yang merupakan rival abadi Marquez, menambah dimensi lain dalam kekhawatirannya. Namun, Tardozzi menegaskan bahwa Bagnaia adalah seorang juara sejati dan mampu mempertahankan profesionalismenya meskipun ada dinamika ini.
“Memang benar Pecco adalah pebalap Akademi Valentino Rossi, tapi dia sendiri adalah seorang juara yang solid,” kata Tardozzi.
BACA JUGA: Daftar Riders MotoGP 2025: Fransesco Bagnaia Bersama Ducati Hingga 2026
Tardozzi menekankan, menjaga suasana harmonis di dalam garasi adalah prioritas utama Ducati.
“Prioritas kami adalah agar suasana di dalam garasi tetap harmonis seperti saat ini. Itu tugas saya untuk mempertahankannya,”ucap Tardozzi.
Ada juga kekhawatiran mengenai bagaimana fans Italia akan menerima Marquez mengenakan warna merah Ducati, mengingat insiden kontroversial di Sepang hampir 10 tahun yang lalu.
Tardozzi menjelaskan, keputusan untuk memilih Marquez didasarkan pada performa dan kemampuannya untuk berkembang bersama tim, bukan pada insiden masa lalu.
“Kami harus mengatakan bahwa fakta di Sepang terjadi hampir 10 tahun yang lalu,” jawab Tardozzi.
Ia juga menambahkan, dalam dunia olahraga, ada penggemar yang mendukung pebalap individu dan ada yang setia pada merek.
“Dalam olahraga ini ada penggemar yang mengikuti satu pembalap, dan ada juga penggemar Ducati yang mengikuti merek tersebut. Ini sangat istimewa dan kami sangat bangga dan merasa terhormat memilikinya,” ungkapnya.
Keputusan untuk memilih Marquez daripada Jorge Martin atau Enea Bastianini didasarkan pada visi jangka panjang Ducati.
“Kami melihat performa pebalap dan kemampuannya mengembangkan motor bersama Pecco dan memenangkan gelar. Kami melihat ke depan, ke masa depan, bukan ke masa lalu,” pungkasnya.
(Budis)