BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Komika Pandji Pragiwaksono kembali mengkritik keras praktik dinasti politik yang diduga dilakukan oleh keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Tak hanya itu, Pandji bahkan membandingkan adab berpolitik Jokowi dengan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri dan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Kritikan Pandji ini diutarakan saat menjadi bintang tamu dalam podcast Akbar Faisal Uncensored. Pandji menyoroti dinasti politik keluarga Jokowi yang dinilai memang benar bisa dilakukan, tetapi hal itu belum tentu baik.
“Di Indonesia kita kan kenal baik dan benar. Ini kan dua hal terpisah, yang baik belum tentu benar dan sebaliknya. Ilustrasinya adalah misalnya kita lagi bawa mobil di perempatan, lampu kita hijau,” tutur Pandji dalam podcast tersebut.
“Di perempatan itu harusnya kita maju. Tapi kita lihat ada orang menyeberang. Lampunya hijau tapi kita berhenti karena mau ngasih orang buat lewat. Apakah itu baik? Baik. Kita lagi ngasih lewat orang. Apakah itu benar? Tidak. Karena aturannya mengharuskan kita maju. Jadi kita bisa baik tapi gak bener. Tapi pada saat bersamaan, kita juga bisa benar, tapi tidak baik,” sambungnya.
Pandji menegaskan bahwa setiap orang memang memiliki hak terjun ke dunia politik. Namun, hal itu tidak lantas membuat keputusan seseorang maju ke politik sebagai tindakan yang baik.
“Menurut saya, boleh-boleh saja siapapun (untuk terjun ke dunia politik). Itu merupakan hak mereka. Benar secara aturan, tetapi kan pertanyaan besarnya adalah apakah itu baik atau tidak? Nah supaya saya tidak berbicara sendiri dan mengawang-ngawang, saya sih pakai contoh saja,” tutur Pandji.
Pandji contohkan sikap Ridwan Kamil
Pandji mencontohkan sikap Ridwan Kamil yang berusaha mencegah terjadinya dinasti politik dalam keluarganya. Hal ini terbukti saat istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya, ditawarkan untuk maju sebagai Wali Kota Bandung di Pilkada 2024.
“Saya berdiskusi dengan Ridwan Kamil. Beliau cerita istrinya sebenarnya ditawarkan untuk menjadi Wali Kota Bandung. Dan tinggi elektabilitasnya, pendidikannya oke, malah pendidikannya lebih sesuai dari kandidat lain,” ucapnya.
“Tapi terus istrinya bertanya kepada Kang Emil, ‘Gimana menurut kamu kalau saya maju jadi wali kota?’ Kang Emil bilang, ‘Jangan’. Karena memang benar mungkin secara aturan, tetapi tidak baik,” beber Pandji.
Selain Ridwan Kamil, Pandji juga membandingkan adab berpolitik Jokowi dengan Megawati yang sangat bertolak belakang.
“Kita sudah tahu dari zaman dulu bahwa negara ini dimiliki segelintir orang. Tapi dulu bang, orang itu sembunyi-sembunyi,” ucap Pandji.
BACA JUGA : Diduga Ribut dengan Vindes, Pandji Pragiwaksono Klarifikasi
“Dulu itu, izin ya bang, yang ibu Megawati katakan di depan umum itu kan sembunyi-sembunyi, ‘Aku pokoknya mau punya 7 menteri, emoh kalau kurang dari itu’. Biasa kan sembunyi-sembunyi bang. Kok bisa sih terbuka?” tandas Pandji Pragiwaksono.
Kritikan Pandji ini tentu saja memicu komentar di kalangan masyarakat.
“Mereka bukan pikir kita bodoh, tapi mereka tau kita gak punya kekuatan untuk melawan,” tulis pemilik akun YouTube @ryzenmikasa9503.
“Joko memang kebangetan melecehkan reformasi yg di di raih dengan darah dam air mata,” tulis akun @jokotingkir-jp5gh.
“Saya orang KECIIIIIL, Kecil sekali. HATI ini terwakili oleh Panji…! Semoga TUHAN mendengar yg anda SUARAKAN…! AMIIIN !,” tulis @suparmanarifin2622.
(Hafidah Rismayanti/Aak)