Pahami 4 Cara Mencegah Kasus Keracunan Alkohol

Penulis: Vini

Mencegah kasus keracunan alkohol
Ilustrasi. (Freepik)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Beberapa warga Cianjur alami keracunan setelah menenggak alkohol murni dengan kadar 96 persen yang dicampur dengan minuman perasa pada Jumat (7/2/2025).

Kejadian ini menyebabkan beberapa korban tewas. Bagaimana, mencegah kasus keracunan alkohol agar tidak terjadi lagi?

Berikut adalah sejumlah cara untuk mencegah kasus keracunan alkohol agar tidak terjadi secara berulang. Pencegahan ini butuh kerjasama antar banyak pihak.

Mencegah Kasus Keracunan Alkohol Kembali Terjadi

Penanganan kasus keracunan alkohol selama ini lebih bersifat suportif, yakni dengan merangsang pasien untuk muntah agar racun dapat dikeluarkan dari tubuh. Selain itu, arang aktif diberikan untuk membantu menyerap racun yang tersisa.

Langkah ini harus dilakukan secepat mungkin, idealnya dalam waktu kurang dari satu jam setelah pasien mengalami keracunan alkohol. Jika penanganan terlambat, dampaknya bisa semakin fatal.

Untuk mengatasi keracunan akibat metanol dan etilen glikol (EG), diperlukan fomepizole, penghambat enzim alcohol dehydrogenase. Namun, dalam kondisi yang lebih parah, pasien harus menjalani terapi hemodialisis atau cuci darah.

Selain penanganan medis, langkah preventif juga harus diterapkan guna mencegah kasus keracunan alkohol kembali terjadi di Indonesia. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:

1. Penggunaan Alat Pendeteksi Alkohol Beracun

Upaya deteksi cemaran alkohol beracun di Indonesia masih terbatas karena memerlukan laboratorium dan peralatan khusus.

Contohnya, dalam kasus cemaran EG dan DEG, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan kromatografi gas sebagai metode standar. Sayangnya, metode ini cukup mahal dan hanya tersedia di beberapa laboratorium rujukan.

Sebagai alternatif yang lebih murah dan cepat, kromatografi lapis tipis bisa digunakan. Namun, metode ini tetap membutuhkan laboratorium dan tenaga ahli yang terlatih.

Padahal, alat pendeteksi alkohol beracun sangat dibutuhkan di berbagai sektor, mulai dari pabrik farmasi saat kontrol kualitas bahan baku hingga pengawasan produk yang sudah beredar di pasaran.

2. BPOM Memperketat Pengawasan

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki peran krusial dalam mengawasi, menindak, dan mencegah peredaran produk yang tercemar alkohol beracun. Upaya ini sejalan dengan strategi pencegahan, pendeteksian, dan respons yang dianjurkan oleh WHO.

Salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah memperketat izin peredaran bahan kimia seperti metanol dan isopropanol.

Selain itu, produsen miras oplosan dan obat-obatan yang mengandung alkohol beracun harus diberikan sanksi tegas, termasuk pencabutan izin operasi dan larangan distribusi produk mereka. Langkah ini dapat memutus rantai kasus keracunan alkohol di Indonesia.

3. Kolaborasi Lintas Keilmuan

Para ahli di Inggris telah membangun kolaborasi lintas keilmuan untuk menemukan metode baru dalam menangani masalah cemaran alkohol beracun. Kolaborasi ini diperluas ke tingkat Eropa melalui pertemuan yang membahas kualitas obat dan teknologi deteksi EG serta DEG.

Melalui kerja sama ilmiah ini, diharapkan muncul solusi inovatif dalam mencegah dan mengatasi cemaran alkohol beracun. Transfer teknologi juga sangat penting, terutama bagi mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri. Mereka dapat membawa pulang ilmu terbaru dan mengimplementasikannya di dalam negeri demi keselamatan masyarakat.

4. Edukasi di Lingkungan Masyarakat

Pemerintah harus semakin gencar mengedukasi masyarakat tentang bahaya miras oplosan dan keracunan alkohol. Edukasi ini perlu dilakukan di tingkat RT/RW, sekolah, serta kawasan yang menjadi sentra produksi dan peracikan alkohol.

BACA JUGA: Korban Pesta Miras Cianjur Bertambah Jadi 9 Orang

Untuk mencegah keracunan alkohol agar tidak terulang kembali di Indonesia, bukan hanya melalui langkah medis, tapi juga pencegahan dan pengawasan yang lebih ketat dari semua pihak. Hal ini, agar dapat meminimalkan kejadian serupa dan demi keselamatan dan kesehatan masyarakat.

 

(Virdiya/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mees Hilgers
Mees Hilgers Ingin Hengkang, Masa Depannya di Twente Belum Jelas
Allegri
Drama Bursa Transfer, Allegri Pilih Milan Setelah Gagal Gabung Napoli
Carter Thompson
Hasil Race 1 WorldSSP300 Emilia Romagna 2025: Carter Thompson Tundukkan Rival di Misano
Perbaikan Jalan pantura - Instagram Bupati Karawang Aep Syaepuloh jpg
Jalan Pantura Rusak Parah, Pemkab Karawang Nekat Lakukan Ini
pulau Aceh
Pemprov Klarifikasi soal Kabar Mualem, 'Walk Out' saat Bahas Polemik Laut Aceh
Berita Lainnya

1

Program CSR PT Satria Piranti Perkasa Berikan Dukungan untuk Panti Asuhan di Karawang

2

Peringati Hari Lingkungan Hidup, PLN Dorong Kesadaran Kolektif Masyarakat dengan Gelar Aksi Bersih dan Salurkan Drop Box

3

Anak Main Masak-masakan, 3 Rumah dan 1 Masjid Terbakar di Cianjur

4

Ketika Warna Memiliki Rasa dan Suara Memiliki Rupa: Eksplorasi Kognitif Persepsi Sinestesia

5

Minim Penerangan dan Picu Kriminalitas, Legislator Dorong Penambahan Lampu dan CCTV di Arcamanik
Headline
Timnas Indonesia
Hasil AVC Nations Cup: Timnas Indonesia Tundukkan Iran, Amankan Peringkat Kelima
Pergerakan Tanah Purwakarta
Pergerakan Tanah Purwakarta Ancam Tol Cipularang
Terancam Gagal Panen, Sawah Petani di Cianjur Diserang Wereng
Terancam Gagal Panen, Sawah Petani di Cianjur Diserang Wereng
anak terlantar di pasar kebayoran lama-1
Bocah Ditelantarkan di Kebayoran Lama Hari ini Jalani Operasi Tulang

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.