Organisasi Kesehatan Dunia (WHO): 3 Juta Orang Tewas Setahun Akibat Alkohol dan Narkoba

Penulis: Budi

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
(Foto: Sulang)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Dalam laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 3 juta nyawa melayang setiap tahunnya akibat penggunaan narkoba dan alkohol. Hal ini menunjukan betapa mendesaknya penanganan masalah kesehatan yang diakibatkan oleh kedua zat tersebut.

Laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, bahwa 2,6 juta kematian per tahun disebabkan oleh konsumsi alkohol, yang setara dengan 4,7 persen dari total kematian global. Sementara itu, sekitar 600 ribu kematian disebabkan oleh penggunaan narkoba.

“Meningkatkan risiko penyakit kronis, kondisi kesehatan mental, dan secara tragis mengakibatkan jutaan kematian yang dapat dicegah setiap tahunnya,” ujar Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip Sabtu (29/6/2024).

Tingkat kematian akibat konsumsi alkohol tertinggi terjadi di negara-negara berpendapatan rendah. WHO mencatat bahwa konsumsi alkohol per kapita dunia sedikit menurun dari 5,7 liter pada tahun 2010 menjadi 5,5 liter pada tahun 2019.

Namun, wilayah Eropa dan Amerika masih mencatat konsumsi alkohol tertinggi, masing-masing 9,2 liter dan 7,5 liter per kapita pada tahun 2019.

BACA JUGA: WHO: Rumah Sakit Gaza Bakal Kehabisan Bahan Bakar dalam 3 Hari

WHO menyoroti, konsumsi rata-rata 27 gram alkohol murni per hari, yang setara dengan dua gelas anggur atau dua botol bir, dapat meningkatkan risiko berbagai kondisi kesehatan, termasuk kematian dan kecacatan.

“Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak secara terus-menerus sangat umum terjadi di kalangan pria,” tambah WHO dalam laporannya.

Data WHO juga menunjukkan bahwa 23,5 persen dari seluruh anak berusia 15-19 tahun adalah peminum alkohol. Tingkat konsumsi tertinggi terjadi di kawasan Eropa (45,9 persen) dan Amerika (43,9 persen). WHO menekankan perlunya tindakan preventif untuk mengurangi konsumsi alkohol di kalangan anak muda.

Kampanye pencegahan, kebijakan publik yang kuat, dan akses ke pengobatan harus ditingkatkan untuk mengatasi krisis ini.

 

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
poco f7 5g
POCO F7 5G Rilis di Indonesia, Flagship Killer?
Jumbo
Jumbo Gelar Konser Bertajuk “Keajaiban Musik dan Cerita Kita” di Hari Kemerdekaan
Euis Ida Wartiah Bimtek DPRD Jabar
Hadiri Bimtek Golkar Seluruh Jabar, Euis Ida Wartiah: Banyak Manfaat yang Didapatkan
Fetty Anggrainidini
Dorong Legislator Berkualitas, Fetty Anggrainidini Hadiri Bimtek Fraksi Golkar DPRD se-Jawa Barat
Revitalisasi Tambak Indramayu
2.875 Hektare Tambak Indramayu Siap Direvitalisasi, Petani Sumringah
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Telkom University Gelar Pelatihan Literasi Digital dan Etika AI bagi Remaja Kelurahan Tamansari Bandung

3

Dilema Bandara, Kemenhub Kaji Reaktivasi Husein, Bandung Desak Akses Udara Dipulihkan

4

Inggris Borong 12 Jet F‑35A Pembawa Nuklir, Siaga Perang?

5

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral
Headline
Manchester City
Link Live Streaming Juventus vs Manchester City Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Real Madrid
Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
aturan baru pendakian gunung rinjani
Imbas Kematian Juliana Marins, Pemprov NTB Siapkan Aturan Baru Pendakian Gunung Rinjani
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!
Farhan Desak Reaktivasi Bandara Husein untuk Segera Dibuka!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.