BANDUNG,TM.ID : Kasus bullying terjadi lagi, Ibrahim Hamdi alias Baim (8) bocah kelas 1 SD di Medan, Sumatera Utara, meninggal dunia diduga setelah dianiaya oleh lima orang kakak kelasya, pada Selasa (27/6/2023).
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumatera Utara pun turun tangan akan kasus bullying yang telah merenggut nyawa bocah SD tersebut. Pihaknya menegaskan akan monitor kasus ini secara intensif.
“Dinas PPPA Provinsi Sumatera Utara akan terus memonitor perkembangan kasus ini,” kata Kepala Dinas PPPA Sumatera Utara, Manna Wasalwa Lubis, Jumat (30/6/2023).
Sementara Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, dan Pemberdayaan Masyarakat atau P3APM Kota Medan pun akan menangani kasus tewasnya Baim ini.
“Dinas PPPA dan KB Provinsi Sumatera Utara sudah melakukan koordinasi dengan Dinas P3APM Kota Medan dan Polrestabes Medan. Karena sesuai dengan kewenangan, kasus ini menjadi wewenang Dinas P3APM Kota Medan untuk melakukan pendampingan dan penanganan,” kata Manna Lubis.
Kronologi Bullying
Baim meninggal dunia setelah mengalami pengeroyokan kakak kelasnya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD.
Dalam unggahan video Instagram @kabarnegri, (29/6/2023), disebutkan badan korban biru-biru hingga tulang kepalanya retak.
“Kejadian anak SD kelas 1 dibunuh sama kawan nya kepala retak, badan biru-biru. Surga tempatmu nak, tak bisa lagi kuliah kau jalan di depan rumah ku sambal gandeng tangan adekmu,” tulis keterangan di video.
Viral anak kelas 1 SD meninggal dipukuli oleh anak kelas 3 SD, korban sering di bully oleh kakak kelasnya.
Sang korban sempat mengeluhkan kepada ibunya kalau kepalanya sakit akibat di pukul kakak kelasnya dan badannya juga membiru.
Kata Keluarga Korban
Dari keterangan keluarga korban, korban sempat mengaku dipukul kakak kelasnya hingga trauma. Bahkan korban harus menjalani perawatan di rumah sakit.
“Kami kan jualan di Masjid Raya, Kota Medan, dia (korban) datang, berkata ‘Mak, Baim dipukul’ sambal menangis, mukanya sampai pucat,” Kata Yusraini.
Yusraini menambahkan jika kakak kelas yang di duga menganiaya korban merupakan tetangga mereka sendiri.
Dirinya pun langsung mengadukan perbuatan itu ke orangtuanya. Bahkan orang tua pelaku sempat membantah anaknya memukuli korban.
” Pelaku bilang mana ada pukul si Baim, tapi aku pun gak mau rebut-ribut (sama orang tuanya). Cuman aku mau kasih tahu ke bapaknya,” jelasnya.
Baim Sebut 5 Nama Pelaku
Ibu Baim, Yusraini Nasution (37), bercerita, sang anak sebelum meninggal sempat menyebut 5 nama yang diduga menjadi pelaku pemulukan dan pembullyan terhadapnya. Kelimanya merupakan anak tetangga Yusraini.
“Jadi sehari sebelum meninggal, saya kebangun jam 04.00 pagi. Baim bilang, ‘Mereka jahat sama awak, Mak’, terus dia sebutkan 5 nama. Ini kakak kelas Baim, mereka Kelas 3,4, dan 5”. Ujarnya.
Namun Baim tak menjelaskan lebih jauh mengapa ia dipukul dan dibully oleh kakak kelasnya saat itu. Kasus bullying terhadap Baim kini ditangani oleh unit PPA Satreskrim Polrestabes Medan.
BACA JUGA: Pembalasan Korban Bully ke Teman dan Guru, Sekolah Dibakar!
(Rizky Iman)