Nurul Arifin: Hati-hati Merespon Aksi Pembakaran Al Quran

Penulis: distopia

pembakaran Al Quran
Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin, (Antaras)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Anggota Komisi I DPR RI, Nurul Arifin, mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam merespons pembakaran salinan Al Quran oleh pemimpin sayap kanan di Swedia pada Sabtu (21/1/2023).

“Kita juga harus hati-hati ya karena mungkin ini tindakan provokasi kita tidak tahu, jadi jangan terlalu cepat untuk bereaksi begitu,” kata Nurul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (30/1/2023).

Nurul menilai, aksi provokatif yang dilakukan oleh Rasmus Paludan itu tidak terlalu membawa imbas yang berarti di masyarakat Indonesia.

“Cuma yang saya dengar bahwa Kementerian Luar Negeri akan memanggil Duta Besar dari Swedia tersebut,” ujarnya.

BACA JUGA: Akankah Reshuffle Kabinet Diumumkan Jokowi pada Hari Sakral Rabu Pon?

Menurut dia, kehati-hatian dalam merespons tindakan yang bersifat provokatif tersebut diperlukan agar Indonesia tidak terjerembab dalam kepentingan yang dimainkan oleh oknum-oknum tertentu.

“Jadi jangan sampai ada tindakan-tindakan yang sifatnya memprovokasi begitu, kemudian ditangkap secara mentah-mentah sehingga membuat aksi provokasi itu membuat kita terperangkap dalam kepentingan mereka,” tuturnya.

Ia mengatakan, Komisi I DPR akan bersikap seksama pula dalam mengeluarkan pernyataan terkait aksi pembakaran Al Quran yang dilakukan di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia itu.

“Jadi kita lihat dulu alasannya baru setelah itu kita mengeluarkan statement, saya kira itu yang terbaik,” imbuhnya.

Turki Anadolu memberitakan, Rasmus Paludan, pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) membakar sebuah buku Al Quran atas izin pemerintah dan perlindungan polisi.

Pemerintah Swedia mengizinkan pembakaran Al Quran karena menilai tindakan adalah bagian dari kebebasan berekspresi dan berpendapat.

Pembakaran itu terjadi selama demonstrasi yang menentang permintaan Turki pekan lalu agar Swedia mengambil langkah tegas melawan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap Turki sebagai kelompok teror.

 

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Motori - Formula 1 - GP Arabia Saudita
Charles Leclerc Siap Tinggalkan Ferrari? Bocoran Klausul Kontrak Bikin Geger!
navarro-1-1100x733
Navarro Bangkit Dramatis, Tantang Anisimova di Perempat Final Queen’s Club Championships 2025
World Tour Finals 2023
Pertimbangan Strategis PBSI terhadap Peran Ganda Siti Fadia Silva Ramadhanti
Hilirisasi Pertanian
Mentan Dorong Transfromasi Pertanian Melalui Hilirisasi
Cunha
Resmi Gabung MU, Matheus Cunha Sebut Mimpinya Terwujud
Berita Lainnya

1

Jalan Rusak dan Keadilan Sosial: Ketika Aspal Bicara Tentang Infrastruktur Terabaikan

2

Akhmad Marjuki Lakukan Aksi Nyata di Tengah Bencana Cimanggung

3

Dampak Penggunaan Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja dari Perspektif Kognitif

4

Fetty Anggraenidini dan Tim Besty Laksanakan Kurban, Pererat Tali Persaudaraan di Idul Adha

5

17 Tahun Penantian, 90 Menit yang Akan Dikenang
Headline
6830b53415c461
Honda Belum Menyerah, Tes Aragon Jadi Sinyal Kebangkitan RC213V
cak imin korupsi kemenaker
Cak Imin Memungkinkan Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi di Kemenaker
Air India Jatuh - Akun X @CaptJamyl
Pesawat Air India Jatuh Usai Lepas Landas dari Ahmedabad
prabowo gaji hakim
Prabowo Naikkan Gaji Hakim, agar Sistem Hukum Benar?

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.