JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Kecelakaan maut yang melibatkan mobil mini bus Daihatsu Granmax, Terios dan bus Primajasa hingga berakhir terbakar di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.
Kecelakaan itu menimbulkan keprihatinan dan menyita perhatian banyak orang, termasuk bagi pakar keselamatan kendaraan, Jusri Pulubuhu yang ikut menyoroti insiden tersebut.
Jusri mengungkapkan, bahwa setidaknya ada tiga unsur yang menjadi pemicu terjadinya kebakaran setelah mobil mengalami kecelakaan, yaitu udara, panas, dan bahan mudah terbakar.
Penyebab Mobil Terbakar
“Kenapa bisa terbakar Itu sangat memungkinkan, karena di situasi luar ruangan itu Itu ada triangle of fire, yaitu oksigen sebagai udara, kemudian bahan mulai dari plastik, karpet, kulit, karet, bensin, dan yang ketiga adalah panas, itu diakibatkan benturan yang keras, akan menimbulkan api,” jelas Jusri melansir Antara, Rabu (10/4/2024).
BACA JUGA: Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Japek
Contraflow Berisiko
Ia juga menyoroti kebijakan contraflow yang diadakan polisi sebagai upaya untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan tol. Meskipun bisa mengurai kemacetan, contraflow juga meningkatkan risiko kecelakaan, terutama karena ketidaksediaan fasilitas pemisah yang permanen.
“Ini seakan jalur yang mematikan, di sisi kiri ada tembok, sementara sisi kanannya ada kendaraan lain dari arus berlawanan. Sering ditemui ketika lengah sedikit saja, sangat mungkin untuk keluar jalur masuk ke lajur lawan, hingga terjadi tabrakan beruntun karena distraksi motorik,” tutur Jusri
Jusri menyarankan untuk tidak memilih jalur contraflow jika masih tersedia jalur normal yang dapat digunakan. Menurutnya, menggunakan jalur contraflow memerlukan persiapan yang matang dan menahan diri untuk berhenti karena keterbatasan fasilitas di sepanjang jalur tersebut.
(Saepul/Dist)