BANDUNG,TM.ID: Bulan Ramadan baru saja seminggu berlalu, tapi suasana menjelang lebaran sudah sangat terasa. Saat lebaran, silaturahmi menjadi hal yang rutin dilakukan oleh masyarakat Indonesia setelah salat Ied. Tentunya saat lebaran tiba, ada banyak berbagai macam kue kering yang tersedia di meja tamu.
Kue kering masih menjadi top favorit masyarakat Indonesia sampai saat ini. Selain itu, kue kering juga memiliki kadaluwarsa yang lama daripada kue basah.
Salah satunya adalah kue nastar dan kastengel yang kadaluwarsanya bisa sampai 8 bulan, anehnya kue ini masih saja menjamur di mastarakat hingga sampai saat ini
“Expire untuk semua kue kering minimal 8 bulan dan maksimal ada yang 12 bulan, mungkin seperti kacang-kacangan. Karena kacang lama-lama bisa berubah rasa. Nah untuk nastar dan kastengel mungkin sebelum 8 bulan harus restock lagi” Ungkap Asep Saepul Rachim selaku Brand Manager J&C Cookies dalam Podcast Ruang Tengah, Teropong Media, Jum’at (15/3/2024).
Antara Nastar dan Kastengel
Menurut Asep Saepul Rachim, kue nastar dan kastengel masih menjadi kue kering favorit banyak pelanggan dan penjualannya juga sangat meningkat setiap tahunnya.
“Kue yang sampai saat ini paling banyak diminati dan pembeliannya paling tinggi itu nastar dan kastengel, Sepertinya akan terus menerus jadi idola dan banyak peminatnya” tambahnya.
Seperti yang sudah diketahui, Nastar adalah salah satu jenis kue kering yang terbuat dari campuran tepung terigu, mentega, dan telur yang kemudian diisi dengan selai buah nanas rumahan.
Asal usul nama “nastar” sendiri berasal dari bahasa Belanda, yaitu “ananas” yang berarti nanas, dan “taart/tart/pie” yang artinya kue atau pie nanas.
Biasanya, kue ini memiliki bentuk bulat dengan diameter sekitar 2 sentimeter, dan sering dihias dengan potongan kecil kismis atau cengkeh di bagian atasnya.
Kemungkinan, penggunaan nanas sebagai isian nastar muncul karena pada masa lampau, sulit mendapatkan bluberi atau apel sebagai isian, sehingga buah tropis seperti nanas yang tersedia melimpah menjadi pilihan yang tepat.
Meskipun seseorang tidak pandai membuat kue, hal itu tidak menghalangi mereka untuk menikmati nastar di rumah saat merayakan Lebaran.
Di Indonesia, nastar umumnya banyak dijual dalam kemasan stoples plastik di toko roti, toko kue, supermarket, dan bahkan tersedia dalam versi ekonomis di pasar tradisional.
Selain nastar, kastengel juga merupakan kue yang sangat populer saat Lebaran tiba. Kastengel memiliki bentuk kecil dan panjang, sekitar 5 sentimeter. Proses pembuatan adonannya mirip dengan nastar, hanya saja kastengel menggunakan keju dan serutan keju di bagian atasnya.
Rasanya lebih nikmat jika menggunakan keju edam asli Belanda. Meskipun demikian, keju cheddar atau keju guda juga dapat digunakan sebagai variasi.
Kastengel, berbeda dengan nastar yang merupakan adaptasi, konon berasal secara asli dari Belanda. Nama “kastengel” sendiri berasal dari bahasa Belanda, yaitu “kaas” yang berarti keju, dan “stengels” yang berarti batangan. Oleh karena itu, kue ini juga dikenal sebagai “kaasstengels” atau “batangan keju” di Belanda.
Diperkenalkan oleh nyonya-nyonya Belanda pada masa kolonial Hindia Belanda, kedua kue ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidangan kue saat merayakan Lebaran di Indonesia.
Meskipun mengalami modifikasi dari resep aslinya, baik nastar dan kastengel selalu menjadi sajian yang dinanti-nantikan setiap perayaan Hari Raya Idul Fitri.
(Kaje/Usk)