MALANG,TM.ID: Nasabah BRI bernama Silvia Yap (52) kehilangan uang miliaran rupiah usai terkena phising lewat tautan yang dikirim oleh nomor WhatsApp yang tidak dikenal.
Terkait hal ini, Pimpinan Kantor Cabang BRI Malang Sutoyo, Akhmad Fajar mengatakan pihaknya telah menyelidiki kasus phising tersebut.
Ia menyebut, permasalahan yang dialami oleh korban motifnya adalah kejahatan penipuan online atau social engeenering.
Pelaku telah berhasil membobol identitas korban melalui data transaksi perbankan (kode OTP) yang bersifat pribadi.
Pihak bank, kata Fajar, tidak akan mengganti kerugian nasabah terkecuali atas kelalaian yang berasal dari perbankan.
“BRI berempati atas hal tersebut, namun demikian bank hanya akan melakukan penggantian kerugian kepada nasabah apabila kelalaian diakibatkan oleh sistem perbankan,” ujar Akhmad Fajar.
Bukan hanya kejadian ini, BRI senantiasa mengimbau nasabahnya agar berhati-hati dan tidak asal mengunduh maupun mengakses berkas asing yang dikirimkan oleh seseorang yak tidak dikenal. Hal ini perlu dilakukan, guna menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan pada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan perbankan.
Yang perlu dilakukan juga, lanjut Fajar, jangan memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan, seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP dan sebagainya, melalui saluran, tautan atau website dengan sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstall aplikasi dengan sumber tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” terang Fajar melansir Tribun, Jumat (7/7/2023).
Ia menegaskan lagi, modus penipuan social engeenering bisa terjadi pada bank lain. BRI selalu menjaga kerahasiaan nasabah seperti username, PIN, maupun kode OTP.
Perlu diketahui juga, BRI hanya memiliki saluran resmi untuk komunikasi melalui media sosia (verified) dan laman resmi.
Adapun saluran resmi BRI, sebagaimana berikut, Website: www.bri.co.id, Instagram: @bankbri_id, Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, @promo_BRI. Kemudian, Facebook: Bank BRI, Youtube: Bank BRI, dan Tiktok: @bankbri_id.
Nasabah BRI Korban Phising
Diberitakan sebelumnya, wanita bernama Silvia Yap menjadi korban phising, setelah menekan tautan undangan pernikahan yang dikirimkan oleh nomor misterius melalui WhatssApp.
Ia pun harus menelan apes, uang sebesar Rp 1,4 miliar di rekeningnya raib terkuras penjahat siber hanya tersisa sekitar Rp 2 juta.
Awalnya, korban dikirimkan tautan yang berisi file sebesar 5 MB bertuliskan “Undangan Pernikahan” font dalam aksara bercerai tebal, acara akan dimulai pukul 10.00 WIB, Rabu (24/5/2023).
Setelah tautan itu diklik korban, langsung masuk ke halaman iklan brosur pernikahan. Korban merasa janggal, lalu kontak pengirim undangan tersebut diblokir.
Pada hari yang sama, ada pemberitahuan SMS atau email yang menjelaskan upaya aktivitas ilegal, sekitar pukul 21.00 WIB.
Korban yang mengetahui, langsung memindahkan data ke HP lain dengan Smart switch, dan mengganti ulang password email.
“Akhir Mei 2023, klien kami menerima undangan pernikahan digital. Undangan tersebut di klik di-close. di handphone-nya ada beberapa aplikasi mobile banking. Ada beberapa bank, kurang lebih 6 mobile banking,” ujar Kuasa Hukum korban, Hilmy F Ali, di depan SPKT Mapolda Jatim, Rabu (5/6/2023).
“Tapi, anehnya yang kebobol hanya BRImo. Kemudian, setelah klien kami ngecek di situ ada saldo yang semula ada dalam rekening BRI Prioritas, itu berkurang sampai dengan Rp1,4 miliar,” tambahnya.
Kejanggalan lainnya, korban mendapati transaksi aneh yang tidak dilakukan sama sekali melalui m-banking, dan beberapa dana ke pulsa pada sebuah nomor ponsel yang tak dikenalnya.
Setelah dihitung, korban merugi sebesar Rp 1,4 miliar. Uang itu digerus secara perlahan-lahan oleh penjahat itu. Korban seusai melihat isi rekeningnya, tak disangka hanya tersisa sekitar Rp 2 juta.
“Keluarnya uang itu melalui BRImo, itu transfer pindah ke rekening bank lain. Kemudian ada yang BRIVA. Ada juga yang melalui top up, pulsa senilai 40 juta. Dari jam 22.00 malam sampai jam 03.00 WIB, total ada belasan transaksi. Sudah, keesokan paginya sudah diblokir tapi sudah terkuras, tersisa cuma Rp 2 jutaan,” ungkap Hilmy.
BACA JUGA: Phising Bikin Pusing! Pengusaha Malang Rugi Miliaran gegara Tautan
(Saepul)