BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Manchester United telah mengonfirmasi kenaikan harga tiket musiman sebesar 5% untuk musim 2025/26, kecuali bagi suporter junior berusia 16 tahun ke bawah.
Keputusan ini mengikuti tren yang diterapkan klub-klub rival seperti Arsenal dan Liverpool, meskipun mendapat tentangan dari Dewan Penasihat Penggemar Klub (FAB) yang sebelumnya meminta harga tiket tetap dibekukan, seperti yang dilakukan Tottenham Hotspur.
Laporan dari FAB menyebutkan bahwa United sebenarnya mempertimbangkan kenaikan harga lebih tinggi, bahkan hingga 20%, sebelum akhirnya menetapkan angka 5%.
CEO Manchester United, Omar Berrada, mengakui bahwa keputusan ini tidak akan diterima dengan baik oleh para penggemar, terutama di tengah performa tim yang masih jauh dari harapan.
“Kami memahami bahwa kenaikan harga bukanlah hal yang diinginkan, terutama saat tim tidak tampil baik di lapangan. Namun, dengan meningkatnya biaya operasional dan kebutuhan klub untuk tetap kompetitif, kami merasa tidak mungkin mempertahankan harga tetap,” ujar Berrada, dikutip dari laman resmi klub, Rabu (19/3/2025)
Ia menegaskan bahwa klub tetap berusaha menjaga keseimbangan antara kepentingan finansial dan kebutuhan suporter.
“Kami menghargai loyalitas para pemegang tiket musiman dan telah berusaha menjaga kenaikan harga serendah mungkin. Kami juga melindungi suporter muda dari kenaikan ini, sembari memastikan bahwa klub memiliki kestabilan finansial untuk terus berinvestasi dalam pengembangan tim,” jelasnya.
Meski dijelaskan sebagai langkah keuangan yang perlu diambil, kebijakan ini mendapat reaksi tajam dari Manchester United Supporters Trust (MUST).
BACA JUGA: Ruben Amorim Jadi Pelatih Terburuk Manchester United Pasca Sir Alex Ferguson
Dalam pernyataan resminya, kelompok suporter ini menilai bahwa beban finansial yang ditanggung klub seharusnya tidak dilimpahkan kepada para penggemar.
“Kami menyadari bahwa Jim Ratcliffe telah mulai berinvestasi dalam klub, tetapi membebankan kenaikan harga kepada suporter bukanlah solusi yang tepat,” demikian pernyataan MUST.
Mereka menuding bahwa masalah keuangan United merupakan warisan dari keluarga Glazer, pemilik klub yang dianggap bertanggung jawab atas kesulitan finansial yang dialami saat ini.
“Merekalah yang telah menempatkan klub dalam kondisi ini, dan merekalah yang seharusnya menanggung konsekuensinya. Meminta para penggemar untuk membayar atas kesalahan kepemilikan selama bertahun-tahun adalah sesuatu yang tidak bisa diterima,” bebernya.
Dengan kritik yang terus mengalir dari para suporter, kebijakan kenaikan harga tiket ini berpotensi menjadi isu besar bagi manajemen United di musim mendatang.
(Budis)