BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Mulai tahun ajaran 2025/2026, game Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) secara resmi akan menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler di sejumlah sekolah di Surabaya.
Program ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Moonton Games, pengembang MLBB ini bertujuan mengubah cara pandang terhadap game menjadi sarana pembelajaran yang positif dan edukatif.
Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Surabaya, Tri Endang Kustianingsih, menjelaskan bahwa pembelajaran saat ini perlu bertransformasi agar lebih dekat dengan dunia yang digemari siswa. Salah satunya adalah melalui permainan yang menyenangkan namun tetap sarat nilai edukatif.
“Game bisa merepresentasikan pembelajaran edukatif yang menyenangkan,” kata Tri Endang, seperti dikutip dari Jawa Pos Radar Surabaya, Kamis (15/5).
Lebih dari sekadar hiburan, program ekstrakurikuler ini juga dirancang sejalan dengan kurikulum berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan pengkodean (coding) yang tengah dikembangkan oleh Kemendikbudristek.
Dengan begitu, sekolah-sekolah di Surabaya diharapkan mampu beradaptasi dengan cepatnya perkembangan teknologi digital di era saat ini.
Sebelum program ini resmi diterapkan, Dinas Pendidikan telah terlebih dahulu menjalankan program pelatihan bertajuk MLBB Teacher Ambassador.
Melalui program ini, sekitar 300 guru dari berbagai sekolah di Surabaya mendapatkan pelatihan khusus untuk mengintegrasikan MLBB ke dalam kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler.
Para guru tersebut dibekali dengan metode pengajaran yang efektif dan menyenangkan, sehingga nantinya mereka dapat menyelenggarakan kegiatan secara mandiri dan berkelanjutan.
Cuplikan Siswa Terekam di Media Sosial
Lihat postingan ini di Instagram
Antusiasme siswa terhadap program ini juga terlihat dari unggahan video di akun Instagram @beritasatu. Dalam cuplikan yang dibagikan, merupakan sebuah gambaran siswa anak-anak yang sedang mengikuti kompetisi MLBB dan terlihat juga suasana hidup dan penuh interaksi.
Hal ini mencerminkan penerimaan positif terhadap metode pembelajaran yang memadukan teknologi dan hobi mereka.
Kegiatan ekstrakurikuler Mobile Legends ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kemampuan bermain para siswa, tetapi juga mendorong pengembangan soft skills siswa. Di antaranya seperti kerja sama tim, kemampuan komunikasi, hingga penyusunan strategi. Bahkan Dinas Pendidikan juga berencana akan mengadakan kompetisi tidak hanya di kalangan siswa, tetapi juga antar guru.
“Jangan-jangan nanti nggak hanya antar siswa, tapi antar guru berkompetisi,” ujar Tri Endang sembari bercanda.
Dari sisi Moonton Games, program ini mendapat dukungan penuh. Erina Tan, Kepala Bidang Pengembangan Ekosistem Gim Moonton Indonesia, menegaskan bahwa pihaknya berharap kegiatan ini bisa diterapkan lebih luas, mencakup seluruh sekolah negeri maupun swasta di Kota Surabaya.
“Kami ingin MLBB bisa diterapkan di seluruh sekolah negeri dan swasta di Surabaya,” kata Erina.
BACA JUGA:
PB ESI Resmi Umumkan Timnas Free Fire Indonesia Team 2 untuk SEA Games 2025
Soal Dedi Mulyadi Kirim Anak Kecanduan Game ke Barak Militer, PB ESI: Setuju, Edukasi Masyarakat
Arah Baru Pendidikan Digital
Langkah ini menunjukkan bagaimana Surabaya berani mengambil pendekatan baru dalam dunia pendidikan dengan memanfaatkan teknologi digital secara konstruktif.
Kolaborasi dengan pengembang gim menunjukkan adanya keterbukaan terhadap cara-cara baru dalam pembelajaran yang lebih interaktif dan relevan dengan minat generasi muda saat ini.
Inisiatif ini pun diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk turut berinovasi dalam metode pembelajaran, jadi tidak lagi hanya terpaku pada buku teks dan ceramah, tetapi juga merangkul hal-hal yang digemari siswa demi mencapai hasil belajar yang optimal.
(Haqi/Aak)