Misteri Taman Maluku Bandung, Patung Pastor Verbraak yang Konon Bergerak

Penulis: hafidah

Taman Maluku Bandung
(Tangkap layar YouTube Endanesia)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Taman Maluku, salah satu taman indah di Kota Bandung, menyimpan kisah mistis yang membuat bulu kuduk merinding.

Taman yang terletak di daerah Citarum, Bandung Wetan, ini selalu ramai dikunjungi karena tempatnya yang sejuk dan nyaman untuk bersantai di siang hari.

Namun, bagi para pecinta kisah horor, Taman Maluku menyimpan misteri yang menarik, yaitu patung Pastor H.C Verbraak, maskot taman tersebut.

Patung ini selalu menjadi perbincangan masyarakat setempat melalui cerita-cerita mistis yang banyak dialami mereka ketika melewati Taman Maluku.

Henricus Christiaan Verbraak, lahir di Rotterdam pada 24 Maret 1835. Ia awalnya ingin menjadi pedagang, namun pada usia 27 tahun, ia mengikuti panggilan hatinya untuk belajar Teologi.

Setelah ditahbiskan sebagai pendeta pada 1869, tugas pertamanya adalah menjadi misionaris di kota Padang. Kemudian, ia pindah ke Aceh pada 1874 hingga 1907. Setelah pensiun, Verbraak bermukim di Magelang, Jawa Tengah, dan meninggal dunia pada 1918.

Patung Pastor Verbraak

Lembaga The Dutch East Indian Army mengumpulkan dana untuk mendirikan patung Pastor Verbraak pada (27/1/1922) di sebuah taman yang kala itu bernama Paradisi in Sole Paradisus Terrestris. Patung ini dirancang di Belanda oleh seniman G.J.W. Rueb.

Hal yang melatarbelakangi patung Verbraak terletak di Taman Maluku masih menjadi misteri. Ada yang berpendapat bahwa sang pastor mengalami kecelakaan pesawat di Bandung, namun tidak ada penelitian yang menyebutkan bahwa Pastor Verbraak pernah menginjakan kakinya di Bandung.

Kisah mistis patung ini adalah dapat bergerak di malam hari dan bisa berpindah tempat. Menurut beberapa pendapat, matanya yang tertuju ke Jalan Seram itu akan melihat siapapun yang melintasi Jalan Citarum.

BACA JUGA : Citarum Bersih, Jabar Beraksi: Langkah Nyata Menuju Sungai Bebas Sampah

Selain patung Pastor H.C Verbraak, masih banyak mitos di kalangan masyarakat tentang Taman Maluku. Ada yang berpendapat bahwa di Taman Maluku terdapat Noni Belanda, yang berbusana serba putih dan tinggi, bahkan ada juga yang mengaku pernah melihat sosok buto ijo.

Misteri Taman Maluku Bandung, terlepas dari kepercayaan masing-masing, menambah daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Bagi yang penasaran, Taman Maluku tetap menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, baik di siang maupun malam hari. Namun, bagi yang mudah takut, mungkin sebaiknya menghindari taman ini di malam hari.

 

(Hafidah Rismayanti/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Festival Desa Wisata
Festival Desa Wisata 2025 Nostalgia Bareng Budaya dan Kuliner Asli Bogor
mengatasi iCloud penuh
Smartphone Rasa Penjara! Begini Cara Korea Utara Kendalikan Pikiran Lewat Teknologi
Viral
Viral Dua Orang Salat Menghadap Arah Berbeda, Netizen: "Mangu"
wacom-cintiq-drawing-tablet-01
Wacom Hadirkan Cintiq 2025, Fitur Touchscreen dengan Layar Interaktif
SIM Gratis
CEK FAKTA: Link SIM Gratis 2025 Bisa Bikin Datamu Dicuri?
Berita Lainnya

1

Kelola Dana Otsus Kabupaten Mimika, DPRP Papua Tengah Minta Bentuk OPD Khusus

2

Penumpang Garuda Indonesia Kehilangan iPhone, Diduga Dicuri Kru Pesawat

3

BMKG Ingatkan Nelayan Waspadai Tinggi Gelombang Selatan Banten Bisa Capai 4 Meter

4

Pengawasan Dilakukan, Kemenhut Siapkan Langkah Hukum Terkait Aktivitas Tambang di Raja Ampat

5

Kisah Epik Fajar Nugraha yang Sukses Membangun Bisnis Sepatu Wanita
Headline
Remaja Brebes temui KDM - Instagram Infipop ID
Remaja Asal Brebes Ngayuh Sepeda Ratusan Kilometer Demi Temui KDM
Fajar Nugraha Founder Adorable Project - YouTube JNE ID
Kisah Epik Fajar Nugraha yang Sukses Membangun Bisnis Sepatu Wanita
iphone penumpang garuda hilang
Penumpang Garuda Kehilangan iPhone, Seluruh Awak Kabin Dibebastugaskan!
Layanan kesehatan hewan
Hewan Peliharaan di Jakarta Bakal Dapat 'BPJS Kesehatan'

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.