BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Seorang balita berusia 1,8 tahun di Kabupaten Seluma, Bengkulu mengeluarkan cacing gelang dari mulut dan hidung ketika sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Bayi tersebut berinisial KNS. Bayi KNS saat ini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus, Bengkulu.
Peristiwa ini berawal ketika KNS sakit. Orang tuanya, P(25) dan YS (24) kemudian membawa buah hatinya ke RSUD Tais.
Masuk rumah sakit, balita KNS hanya memiliki berat badan 8 kilogram. Dia dirawat ke ruang ICU dalam kondisi demam tinggi, batuk berdahak.
Diagnosa awal, balita KNS suspek bronkopneumonia atau infeksi paru-paru. Namun, pihak rumah sakit segera meningkatkan perawatan intensif setelah Khaira berulang kali memuntahkan cacing dari mulutnya.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Seluma, Mazda mengatakan balita dengan kondisi mengeluarkan cacing ini baru pertama terjadi di Kabupaten Seluma.
“Ada balita dengan penyakit memuntahkan cacing baru pertama terjadi di Seluma, untuk saat ini balita sudah mendapatkan penanganan medis di RSUD Tais,” katanya, seperti dilansir detikcom, Senin (16/9/2025).
Mazda mengungkapkan, pihaknya bersama dengan pihak puskesmas akan melakukan investigasi kondisi lingkungan tempat tinggal keluarga pasien.
“Apakah di kediamannya ada memelihara hewan ternak dan sebagainya,” ujar Mazda.
Dirujuk ke RSUD
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma, Rudi Syawaludin, menyampaikan kondisi blalita KNS tergolong cukup mengkhawatirkan.
Selain memiliki berat badan yang jauh di bawah normal, balita KNS juga terdiagnosis menderita gangguan paru-paru. Faktor inilah yang membuatnya harus dirujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Pasien KNS kami rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Bengkulu agar bisa memperoleh penanganan medis yang lebih lengkap sehingga kondisinya dapat segera membaik,” ujar Rudi, Selasa (16/9/2025).
Baca Juga:
Kisah Pilu Raya, Bocah di Sukabumi Meninggal Digerogoti Cacing
Infeksi Cacing Renggut Nyawa Raya, Parasit Menyebar hingga Otak
Lebih lanjut, Rudi menjelaskan tim medis di RSUD Tais sebelumnya telah melakukan serangkaian pemeriksaan. Hasilnya menunjukkan Khaira mengalami anemia, kadar leukosit tinggi, serta gula darah mencapai 270. Bahkan, dari pemeriksaan rontgen ditemukan adanya larva di bagian paru-paru pasien.
“Dari hasil pemeriksaan kesehatan itulah akhirnya pasien kita rujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu,” jelas Rudi.
(Virdiya/Aak)