BANDUNG,TM.ID: Microsoft kembali meraih prestasi gemilang dengan dinobatkan sebagai perusahaan publik paling bernilai di dunia. Prestasi gemilangnya tidak terlepas dari serangkaian pengumuman terkait teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dilakukan beberapa waktu lalu. Perusahaan ini aktif mengikuti tren AI selama lebih dari enam bulan terakhir, memimpin pasar dengan inovasi-inovasi canggih.
Sahamnya terus menguat dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah mengumumkan harga Copilot. Platform chatbot ini mirip dengan ChatGPT dan terancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna produk Microsoft 365. Pengumuman ini menjadi pemicu kenaikan saham Microsoft.
Penurunan Apple dan Saatnya Microsoft Bersinar
Sementara itu, Apple menghadapi tantangan dengan laporan penjualan yang menunjukkan penurunan signifikan, khususnya di pasar China. Melansir The Verge, Penjualan seri iPhone 15 yang merosot telah memberikan dampak negatif pada kapitalisasi pasar Apple dalam sebulan terakhir.
Pemantauan kapitalisasi pasar mencatat bahwa nilai pasar Apple kini turun hingga 162 miliar Dolar AS, setara dengan sekitar Rp 2.520 triliun untuk tahun 2024. Hal ini menciptakan peluang bagi perusahaan ini untuk melampaui Apple dan merebut posisi sebagai perusahaan termahal di dunia.
BACA JUGA: Microsoft Akhirnya Tambahkan Tombol Copilot di PC dan Laptop Baru
Persaingan Microsoft dan Apple
Persaingan antara Microsoft dan Apple bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Beberapa tahun sebelumnya, Microsoft telah berhasil menyalip Apple dan menjadi perusahaan termahal pada tahun 2021, 2020, dan 2018. Persaingan sengit ini mencerminkan dinamika pasar teknologi yang selalu berubah.
Seiring persaingan antara keduanya, Google juga tidak kalah dalam memperebutkan posisi sebagai perusahaan teknologi paling bernilai di dunia. Pada tahun 2016, Google berhasil memimpin pasar, menunjukkan bahwa persaingan di ranah teknologi tidak hanya terbatas pada dua raksasa, tetapi melibatkan pemain-pemain utama.
Dengan mengusung tren AI dan inovasi terkini, Microsoft menunjukkan bahwa mereka serius dalam menghadapi masa depan. Harga Copilot dan fokus pada teknologi kecerdasan buatan diharapkan menjadi landasan bagi evolusi Office.
(Kaje/Usk)