JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengaku tidak mengetahui siapa sosok berinisial T yang disebut sebagai pengendali Judi Online oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani baru-baru ini.
Budi Arie minta agar sosok T termasuk nama para menjadi aktor di balik praktik judi online itu segera diungkap.
“Masa pakai inisial, sebutin saja nama-namanya,” kata Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/7/2024), seperti dilansir Antara.
Budi pun mengatakan bahwa lebih baik ditanyakan saja kepada pihak yang pertama kali mengungkap sosok T tersebut.
“Lho tanya sajalah yang buat inisial, tidak ada itu ‘T’,” ujar Budi.
Pada 23 Juli 2024, Benny Rhamdani pada acara Pengukuhan Kawan Pekerja Migran Indonesia wilayah Sumatera Utara di Medan, menyebut sosok berinisial T sebagai aktor pengendali praktik judi daring di Indonesia dari Kamboja dan juga praktik scamming.
Benny pada kesempatan itu mengatakan bahwa eksistensi aktor berinisial T tersebut sudah dia sampaikan dalam sebuah rapat terbatas di Istana Kepresidenan, di hadapan Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, Kapolri dan sejumlah menteri beberapa waktu silam.
BACA JUGA: Begini Klarifikasi Ketua BP2MI Benny Ramdhani Terkait Inisial T Aktor Judi Online
Bareskrim Polri
Sementara itu, Bareskrim Polri telah memeriksa Benny Rhamdani pada Senin (29/7) . Kepada polisi, Benny belum menjawab siapa sosok T yang diduga sebagai pengendali judi online.
“Sudah kita tanyakan, tapi belum menjawab secara jelas siapa (sosok T yang dimaksud),” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani, Rabu (31/7).
Djuhandhani menyebutkan, pada pemeriksaan kemarin, Benny dicecar dengan 22 pertanyaan. Menurut dia, klarifikasi terhadap Benny kemarin belum rampung dilakukan.
“Yang bersangkutan tadi kan diperiksa, diperiksa baru kita buka dari tugas pokoknya dia, kemudian kegiatan-kegiatan dia sampai rapat dan lain sebagainya, rapat terbatas,” kata Djuhandhani.
“Kemudian kita sudah melangkah tentang berita-berita di medsos yang beredar, statement-statement dia, setelah itu (Benny) minta untuk ditunda pemeriksaan lebih lanjut,” sambungnya.
Namun Djuhandhani tidak menjelaskan detail alasan yang melatarbelakangi permintaan penundaan oleh Benny. Dia hanya menuturkan pihaknya akan menjadwalkan kembali pemeriksaan terhadap Benny pada Kamis (1/8) mendatang.
“Yang bersangkutan minta tanggal 5 untuk diperiksa kembali, namun kita kan juga kepengen segera menjawab apa yang diharapkan masyarakat, kita akan mengundang kembali besok tanggal (Kamis) tanggal 1,” tutur Djuhandhani.
“Walaupun dia minta tanggal 5, kita kan juga nggak bisa ditunda-tunda, orang permintaan publik, juga permintaan masyarakat itu agar jelas, gitu,” sambungnya.
(Aak)