BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Indonesia dengan tegas menegaskan tekadnya untuk terus mengurangi pelepasan karbon serta mendukung peralihan energi ke arah yang lebih ramah lingkungan.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan bahwa pihaknya memiliki peran krusial dalam menyusun berbagai kerangka kebijakan terkait energi ramah lingkungan tersebut.
Kebijakan yang dimaksud, yang sesuai serta mengembangkan lebih banyak alat serta pendanaan bagi sektor swasta dan kegiatan filantropi.
Dalam hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa proses transisi energi sangatlah rumit. Tidak hanya kompleks dari segi politik, tetapi juga dari segi sosial. Terutama karena harus mengutamakan prinsip aksesibilitas energi dan keadilan.
Terlebih, kata Sri Mulyani, dengan lebih dari 100 ribu pulau dan 270 juta penduduk, kompleksitas ini menjadi semakin nyata bagi Indonesia.
“Bagaimana mendesain transisi energi ini, sembari menjaga pertumbuhan dengan rerata lebih dari 5 persen selama hampir dua dekade adalah pelajaran dari Indonesia yang saya bawa ke fora ini,” ungkap Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam forum bertajuk ‘Navigating the Mid-transition Period of the Low-Carbon Shift: The Critical Role of Finance Ministries’,mengutip kemenkeu, Rabu (17/4/2024).
BACA JUGA: Sri Mulyani Hingga Basuki Hadimuljono Silaturahmi ke Kediaman Megawati
Sri Mulyani juga menekankan bahwa menghadapi tantangan transisi energi membutuhkan kerjasama yang solid melalui kolaborasi yang sinergis antara kementerian, pemerintah daerah, sektor swasta, entitas pemerintahan, serta dukungan dari tingkat internasional.
“Kami akan terus mengingatkan permasalahan transisi energi ini bukanlah permasalahan perorangan atau satu institusi. Harus diupayakan bersama-sama. Baik di tingkat Indonesia, regional, hingga global,” tutup Sri Mulyani.
(Vini/Aak)