BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Fenomena ketindihan kerap dikaitkan dengan gangguan mahluk halus. Namun, fakta ketindihan ternyata dapat dibuktikan secara medis.
Mengutip Alo Dokter, Ketindihan atau dalam istilah medis dikenal sebagai sleep paralysis adalah kondisi di mana seseorang merasa sadar, tetapi tidak mampu bergerak atau berbicara saat tertidur atau terbangun.
Fenomena ketindihan sering kali disertai dengan perasaan tertekan di dada, kesulitan bernapas, sulit bergerak, dan kadang-kadang halusinasi yang menakutkan.
Meskipun sering dikaitkan dengan hal-hal mistis, ketindihan memiliki penjelasan secara ilmiah.
BACA JUGA: 5 Mitos Terbangun Tengah Malam yang Harus Diketahui!
Berikut fakta medis fenomena ketindihan:
1. Mekanisme Terjadinya Ketindihan
Selama tidur, tubuh kita mengalami beberapa tahap, termasuk tahap Rapid Eye Movement (REM), yaitu tahap tidur di mana aktivitas otak meningkat, mata bergerak cepat dibalik kelopak dan mimpi biasanya terjadi.
Pada fase ini, otot-otot tubuh mengalami atonia, yaitu kondisi relaksasi total yang mencegah seseorang bergerak saat bermimpi.
Ketindihan terjadi ketika otak terbangun dari tahap REM, tetapi tubuh belum sepenuhnya keluar dari kondisi atonia tersebut. Akibatnya, seseorang menjadi sadar namun tidak mampu menggerakkan tubuhnya.
2. Penyebab Terjadinya Ketindihan
- Kurang Tidur
Tidur yang tidak cukup atau kualitas tidur yang buruk dapat memicu terjadinya fenomena ketindihan.
- Pola Tidur yang Tidak Teratur
Perubahan jadwal tidur atau sering begadang dapat mengganggu siklus tidur normal.
- Stres dan Gangguan Mental
Stres berlebihan, gangguan kecemasan, atau gangguan bipolar dapat berkontribusi pada terjadinya sleep paralysis.
- Kondisi seperti narkolepsi atau kram kaki saat tidur dapat berhubungan dengan fenomena ini.
3. Gejala Ketindihan
- Sulit menggerakkan tubuh.
- Sensasi tekanan yang membuat sulit bernapas.
- Halusinasi, seperti melihat atau merasakan kehadiran seseorang atau sesuatu di sekitar.
- Rasa dingin yang menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh.
4. Cara Mengatasi Ketindihan
- Tetap tenang
Jangan panik, tarik napas dalam-dalam, dan bernapaslah sekuat tenaga beberapa kali.
- Gerakkan tubuh
Gerakkan jari atau kaki secara perlahan atau lakukan sedikit gerakan didalam mulut.
- Atur pernapasan
Bernapas secara perlahan dan dalam dapat membantu mengatasi ketakutan dan mempercepat pemulihan.
5. Cara Mencegah Ketindihan
- Tidur teratur
Atur jadwal tidur 7-8 jam sehari, bangun dan tidur di jam yang sama setiap hari.
- Kelola stres
Cobalah rehat sejenak dengan berlibur atau lakukan aktivitas sederhana untuk meredakan stres, seperti bersepeda, main game, atau sekadar membeli jajanan favorit.
- Cipatakan lingkungan tidur yang nyaman
Pastikan kamar tidur Anda tenang, gelap, dan sejuk. Gunakan kasur dan bantal yang nyaman.
- Kurangi konsumsi minuman berkafein dan alkohol
Konsumsi kafein dalam jumlah banyak dapat membuat Anda susah tidur dan merasa lebih mudah cemas.
- Lakukan latihan pernapasan sebelum tidur
Latihan pernapasan dapat membantu mencegah ketindihan.
(Magang UIN SGD/Khansa Az-Zahra-Aak)