Site icon Teropong Media

Mengungkap Fenomena Ketindihan: Fakta Medis ataukah Mistis?

Ketindihan fakta medis - freepik

Ilustrasi ketindihan (Freepik)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Fenomena ketindihan kerap dikaitkan dengan gangguan mahluk halus. Namun, fakta ketindihan ternyata dapat dibuktikan secara medis.

Mengutip Alo Dokter, Ketindihan atau dalam istilah medis dikenal sebagai sleep paralysis adalah kondisi di mana seseorang merasa sadar, tetapi tidak mampu bergerak atau berbicara saat tertidur atau terbangun.

Fenomena ketindihan sering kali disertai dengan perasaan tertekan di dada, kesulitan bernapas, sulit bergerak, dan kadang-kadang halusinasi yang menakutkan.

Meskipun sering dikaitkan dengan hal-hal mistis, ketindihan memiliki penjelasan secara ilmiah.

BACA JUGA: 5 Mitos Terbangun Tengah Malam yang Harus Diketahui!

Berikut fakta medis fenomena ketindihan:

1. Mekanisme Terjadinya Ketindihan

Selama tidur, tubuh kita mengalami beberapa tahap, termasuk tahap Rapid Eye Movement (REM), yaitu tahap tidur di mana aktivitas otak meningkat, mata bergerak cepat dibalik kelopak dan mimpi biasanya terjadi.

Pada fase ini, otot-otot tubuh mengalami atonia, yaitu kondisi relaksasi total yang mencegah seseorang bergerak saat bermimpi.

Ketindihan terjadi ketika otak terbangun dari tahap REM, tetapi tubuh belum sepenuhnya keluar dari kondisi atonia tersebut. Akibatnya, seseorang menjadi sadar namun tidak mampu menggerakkan tubuhnya.

2. Penyebab Terjadinya Ketindihan

Tidur yang tidak cukup atau kualitas tidur yang buruk dapat memicu terjadinya fenomena ketindihan.

Perubahan jadwal tidur atau sering begadang dapat mengganggu siklus tidur normal.

Stres berlebihan, gangguan kecemasan, atau gangguan bipolar dapat berkontribusi pada terjadinya sleep paralysis.

3. Gejala Ketindihan

4. Cara Mengatasi Ketindihan

Jangan panik, tarik napas dalam-dalam, dan bernapaslah sekuat tenaga beberapa kali.

Gerakkan jari atau kaki secara perlahan atau lakukan sedikit gerakan didalam mulut.

Bernapas secara perlahan dan dalam dapat membantu mengatasi ketakutan dan mempercepat pemulihan.

5. Cara Mencegah Ketindihan

Atur jadwal tidur 7-8 jam sehari, bangun dan tidur di jam yang sama setiap hari.

Cobalah rehat sejenak dengan berlibur atau lakukan aktivitas sederhana untuk meredakan stres, seperti bersepeda, main game, atau sekadar membeli jajanan favorit.

Pastikan kamar tidur Anda tenang, gelap, dan sejuk. Gunakan kasur dan bantal yang nyaman.

Konsumsi kafein dalam jumlah banyak dapat membuat Anda susah tidur dan merasa lebih mudah cemas.

Latihan pernapasan dapat membantu mencegah ketindihan.

 

(Magang UIN SGD/Khansa Az-Zahra-Aak)

Exit mobile version