JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Kematian pesepakbola Portugal dan kesebalasan Liverpool, Diogo Jota mengejutkan penggemar sepak bola, karena secara tiba-tiba. Diketahui, gelandang berbakat itu meninggal dunia, usai kecelakaan hebat menggunakan super car Lamborghini Huracan.
Ia bersama adiknya, Andre Silva, dilaporkan meninggal dunia usai mengalami insiden maut lalu lintas di Zamora, Spanyol, pada Kamis (04/07/2025). Insiden tersebut terjadi saat keduanya sedang mengendarai sebuah mobil super mewah Lamborghini.
Menurut laporan dari Daily Mail, mobil yang mereka gunakan adalah Lamborghini Huracan Evo Spyder berwarna hijau cerah. Hal ini diketahui dari potongan bodi depan dan velg yang ditemukan di lokasi kecelakaan. Mobil diduga kehilangan kendali akibat pecah ban, kemudian keluar jalur dan terbakar hebat.
Lamborghini Huracan Milik Diogo Jota
Huracan Evo Spyder merupakan salah satu varian eksklusif dari Lamborghini. Mobil ini dirancang sebagai convertible dengan atap yang dapat dibuka dan ditutup secara otomatis.
Warna hijau muda yang dikenakan Jota dan Silva merupakan salah satu warna ikonik dari model ini, menampilkan kesan sporty dan agresif khas “Banteng Italia”.
BACA JUGA:
Apes! Ferrari Langka Milik Youtuber Ini Diserempet Truk, Sayembara Imbalan untuk Temukan Sopir
Laju Kencang Mobil Porsche Tabrak Toyota Rush hingga Terbalik di Tol Surabaya-Gempol
Di balik kap mesinnya, Huracan Evo Spyder dibekali mesin V10 berkapasitas 5.204 cc dengan konfigurasi 90 derajat dan 40 katup.
Sistem penggeraknya menggunakan all-wheel drive (AWD) dan transmisi Lamborghini Doppia Frizione (LDF) 7-percepatan dual-clutch. Tenaga maksimum yang dihasilkan mencapai 640 daya kuda (dk) pada 8.000 rpm dan torsi 600 Nm pada 6.500 rpm.
Performa
Dengan performa setangguh itu, mobil ini mampu melesat dari posisi diam ke 100 km/jam dalam waktu hanya 3,1 detik, sementara untuk mencapai 200 km/jam dibutuhkan waktu 9,3 detik. Kecepatan maksimumnya mencapai 325 km/jam, menjadikannya salah satu supercar tercepat di kelasnya.
Demi mendukung performa ekstrem tersebut, mobil ini dibekali dengan sistem Electronic Stability Control (ESC) yang terintegrasi dengan Anti-lock Braking System (ABS) dan Traction Control System (TCS). Fitur ini memungkinkan pengemudi memilih karakteristik berkendara sesuai kondisi jalan dan preferensi.
Struktur bodi Huracan Evo Spyder terbuat dari kombinasi aluminium dan serat karbon untuk menjaga bobot tetap ringan namun tetap kokoh. Panel eksteriornya juga menggunakan material komposit modern untuk meningkatkan aerodinamika.
Secara dimensi, mobil ini memiliki ukuran panjang 4.520 mm, lebar 2.236 mm, dan tinggi 1.180 mm. Suspensi depan dan belakang menggunakan sistem double-wishbone aluminium yang dikendalikan secara elektronik melalui teknologi Lamborghini Magneto-rheological.
Sistem kemudinya memanfaatkan teknologi Electromechanical Power Steering serta Lamborghini Dynamic Steering (LDS) dengan rasio variabel. Tak hanya itu, mobil ini juga dilengkapi dengan sistem rear-wheel steering untuk meningkatkan stabilitas dan manuverabilitas.
Untuk urusan pengereman, Lamborghini Huracan Evo Spyder menggunakan sistem rem carbon-ceramic dengan kaliper monoblok dan cakram Carbon Ceramic Brakes (CCB), memberikan daya henti maksimal bahkan di kecepatan tinggi.
Di pasar Eropa, mobil ini dibanderol sekitar 180.000 poundsterling, setara dengan Rp 3,74 miliar. Namun, jika dibeli di Indonesia, harganya bisa melonjak drastis hingga menembus angka Rp 12 miliar lebih karena berbagai beban pajak barang mewah dan impor.
(Saepul)