BANDUNG,TM.ID: Indonesia kaya akan destinasi wisata yang menyimpan sejarah nan menarik. Salah satu tempat yang patut kamu kunjungi untuk mengisi libur akhir pekan bahkan akhir tahun adalah Bunker Batujajar.
Bunker ini bukan hanya sebuah situs bersejarah dari masa penjajahan Belanda, tapi juga menawarkan keindahan alam di sekitarnya. Artikel ini akan membahas keunggulan dan pesona dari Bunker Batujajar, serta rute menuju destinasi ini.
Sejarah yang Tetap Hidup
Bunker Batujajar terletak di area hijau tepi Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat, merupakan peninggalan bersejarah yang masih berdiri kokoh. Desain setengah lingkaran dengan empat lubang di dinding dan lubang persegi panjang di tengah memberikan kesan kuat sebagai tempat pertahanan militer.
Konon tempat ini dulunya sebagai penyimpanan alat perang oleh Belanda. Meskipun sudah tua, bunker ini tetap menjadi daya tarik bagi pengunjung, terutama bagi para pecinta sejarah.
Pesona Waduk Saguling
Bukan hanya sejarah, Bunker ini juga menawarkan pesona alam Waduk Saguling. Pengunjung dapat menikmati perjalanan dengan perahu menuju bebatuan unik yang berongga di dalam waduk. Keunikan spot ini dapat kamu nikmati ketika air danau surut. Tarif perahu yang terjangkau, sekitar Rp 25 ribu pulang-pergi, membuat pengalaman ini semakin menarik.
BACA JUGA: Pesona Wisata Gantole Cihampelas yang Semakin Terkenal
Sunset Romantis di Sekitar Bunker
Bagi para pecinta sunset, Bunker Batujajar adalah tempat ideal. Dengan latar belakang Waduk Saguling yang hijau dan pohon-pohon rimbun, suasana sekitar bunker menciptakan panorama matahari terbenam yang memukau.
Pengunjung dapat menikmati fenomena alam ini dengan meletakkan tikar di rerumputan tepi waduk. Bagi yang suka berkemah, menghabiskan malam di sekitar Waduk Saguling dengan tenda dan kompor portable adalah pengalaman tak terlupakan.
Rute
Menuju tempat ini memerlukan perjalanan sekitar 21 km dari pusat kota Bandung dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Meskipun terbilang tersembunyi, rute menuju bunker ini menawarkan pemandangan perkebunan dan persawahan yang mempesona.
Musim kemarau dianggap sebagai waktu terbaik untuk mengunjungi destinasi ini. Untuk mencapai bunker, pengunjung perlu bersiap menghadapi jalanan berbatu dan tanah yang menantang, sehingga menggunakan kendaraan roda dua sangat disarankan.
(Kaje/Usk)