BANDUNG.TM.ID Siti Khadijah merupakan istri dari Rasulullah SAW yang selalu membantu nabi dalam menegakkan dakwah islamnya. Dia merupakan seorang janda dari dua suami sebelumnya yang bernama Oreaq Almakzomy dan Al Tamimy.
Khadijah ini adalah anak dari Fatimah binti Zaidah dan Khawalid bin Asad. Ayahnya tersebut berasal dari silsilah yang terhormat, kaya raya, serta dermawan. Maka dari itu kepribadian Khadijah juga sangat luar biasa.
Lahir dari Keluarga Kaya Raya yang Dermawan
Siti Khadijah memiliki ayah yang sangat mencintai keluarganya serta menghormati tamu dan membantu orang yang kesusahan. Ayah Khadijah merupakan sahabat kakek nabi Muhammad. Ibunya merupakan keturunan dari tokoh Quraisy yaitu Amir bin Lu’ai.
Ayahnya merupakan pedagang kaya raya yang sukses. Kekayaannya tersebut didapatkan dari hasil dagangnya yang berada di luar Makkah. Dia memiliki sifat yang jujur, tidak tamak, dan tidak memaksakan kehendak. Sehingga sangat disenangi oleh banyak orang dan menjadi inpirasi pedagang saat itu.
Kepribadian ayah dan ibunya ini menurun pada Khadijah yang dididik dari kecil untuk bersikap mulia dan baik. Serta dijauhkan dari hal yang merusak akhlaknya.
Menjaga Kehormatannya Sejak Kecil
Siti Khadijah merupakan seorang wanita yang sangat baik menjalankan perannya di hadapan Allah. mengabdi diri, tunduk dan juga patuh dengan perintah Allah. Dia menjadi teladan yang mulia, petunjuk dalam kehidupan, serta pelita dalam kegelapan.
Pada masa kecilnya Khadijah dipanggil dengan sebutan Ath-Thahirah yang artinya wanita suci. Layak mendapat sebutan itu, karena saat kecinya dia menjauhi hal-hal yang bisa merusak akhlanya. Saat masih kecil orang tuanya sangat menjaganya dari dunia luar. Sehingga dia memperdalam agama sejak kecil.
Dulu orang Arab sangat menyukai kehidupan malam seperti berfoya-foya, pesta dan perbuatan maksiat lainnya. Biasanya kegiatan ini di adakan oleh Abu Lahab. yang merupakan keluarga dekat kaum Quraisy. Wanita penghibur dalam pesta tersebut merupakan wanita yang ada di sekitar rumah Abu Lahab dan Khadijah.
Kadang Khadijah lewat ke depan rumah yang sedang pesta tersebut. Tapi dia sama sekali tidak tertarik dan tidak mendekati acara tersebut.
Wanita Mulia yang Menghormati Perempuan
Sifat Khadijah sangat mulia, meskipun setiap ada wanita yag pulang dari pesta datang ke rumahnya. Dia tetap saja menerimanya degan senang hati. Sehingga wanita mekah sangat menghormatinya. Mereka juga memberkan kedudukan yang mulia pada Khadijah karena kepribadiannya tersebut.
Saat Khadijah pergi ke Masjidil Haram, wanita-wanita tersebut menemaninya dan ikut dalam perjalanan. Tapi tidak ada yang berbicara, karena ereka menghormati Khadijah yang tidak suka dengan pembicaraan yang tidak penting.
Karena hal ini, wanita mekah memberi gekar pada Khadijah sebagai pemuka wanita Quraisy. Gelar itu diberikan karena dia memiliki akhlak yang mulia. Semasa hidupnya Khadijah ini sangat fokus beribadah pada Allah. Dari sifatnya ini, membuat dia menjadi wanita pilihan yang masuk surga.
BACA JUGA: Kisah Nabi Ismail yang Disembelih Atas Perintah Allah
(Kaje)